Sunday, March 14, 2010
Kromium (Chromium) Mineral esensial penangkal hipertensi dan diabetes.
Sumber kromium berasal dari bebatuan dalam perut bumi. Di antara penghuni planet ini hanya tumbuh-tumbuhan yang bisa langsung menyerap mineral dari tanah. Kandungan kromium dalam tanah dimana tanaman tumbuh serta cara pengolahannya menentukan kadar kromium yang tersedia dalam makanan. Cukup mengkonsumsi “ Makanan hidup” seperti buah-buahan dan sayur-sayuran segar serta makanan alami lainnya setiap hari dapat menghindari resiko kekurangan kromium. Hanya saja, meluasnya penggunaan zat-zat kimia dan pengolahan berlebihan sumber pangan dewasa ini menyebabkan kromium yang jumlahnya sedikit mudah lenyap. Mau tak mau, bila kondisinya seperti ini, kebutuhan kromium harus dibantu dengan mengkonsumsi suplemennya.
Sumber Kromium
•Wholegrains (beras merah, raw oats, kedelai dsb)
•Buah dan sayuran segar.
•Kentang.
•Ikan laut.
•Jamur reishi atau shintake.
•Kuning telur (jangan berlebihan)
Fungsi kromium termasuk salah satu mineral yang berperan mengendalikan metabolisme insulin dalam tubuh, sehingga dianggap sebagai faktor pengendali kadar gula darah ( glucose tolerance factor / GTF ). Dengan kecukupan kromium dalam tubuh akan lebih efisien memanfaatkan insulin dan keseimbangan kadar gula darah dapat terjaga.
Kromium juga membantu proses pencernaan protein dan lemak. Penelitian telah membuktikan bahwa kromium dapat menurunkan kadar trigliserid dan kelebihan total kolesterol darah, sekaligus memperbaiki rasio LDL (kolesterol jahat) dan HDL (kolesterol baik).
Riset sejumlah peneliti di Amerika memperlihatkan pemberian suplemen kromium dengan dosis 2 mg per hari dapat menurunkan kadar kolesterol 15 persen. Penelitian juga menunjukan suplemen kromium dapat memperbaiki kadar kolesterol dalam darah, mengurangi pengapuran (pembentukan plak) dalam pembuluh darah.
Pemakaian suplemen kromium umumnya digunakan dalam terapi penyakit yang berkaitan dengan gangguan penyerapan dan metabolisasi gula darah seperti hipoglikemia (tekanan gula darah terlalu rendah) dan diabetes militus. Kecukupan asupan kromium, khususnya bagi pengidap resistensi insulin dapat mencegah resiko penyakit diabetes. Lonjakan gula darah yang tak terkendali diketahui dapat mengurangi produksi serotonin ( hormone yang mengendalikan emosi, rasa sakit, pola makan) di otak. Sehingga kromium dapat digunakan untuk mengatasi sakit kepala dan sejumlah gangguan emosi akibat hipoglikemia.
Meskipun kromium efektif untuk menurunkan kadar lemak atau kolesterol, tidak berarti efektif juga menurunkan berat badan. Sebab banyak faktor yang dapat menyebabkan tubuh kelebihan berat badan.
Dosis suplemen
Penyerapan kromium oleh tubuh cenderung lamban, namun keluarnya dari dalam tubuh justru sebaliknya, sangat mudah. Karena itu resiko kelebihan atau keracunan kromium jarang terjadi.
Belum ada angka resmi yang menyatakan kecukupan yang dianjurkan untuk kromium. Diperkirakan jaringan tubuh orang dewasa memerlukan 1 sampai 2 mcg. Kemampuan tubuh menyerap kromium hanya 2 %, sehingga sedikitnya diperlukan 100-200 mcg kromium perhari dari makanan. Anak-anak hanya perlu lebih sedikit dari jumlah tersebut.
Kebanyakan suplemen dijual dalam dosis 200 mcg, dalam bentuk kapsul, tablet, cairan atau softgel. Dosis tersebut merupakan dosis maksimal yang cukup aman. Ukuran ini bisa digunakan untuk kesehatan umum atau bagian terapi penurunan berat badan, juga terapi hipoglikemia (tekanan gula darah terlalu rendah).
Kromium harus dikonsumsi bersama makanan atau segelas penuh air atau jus buah. Jika dikonsumsi dalam keadaan perut kosong dapat menyebabkan iritasi pada lambung. Kromium lebih mudah diserap jika dikombinasi dengan suplemen vitamin C atau makanan yang kaya vitamin C. Hindari konsumsi kalsium karbonat atau antacit(obat maag) pada saat yang sama karena dapat menurunkan kualitas penyerapan kromium. Tak perlu terpengaruh promosi yang menyatakan kromium yang satu lebih mudah diserap dibanding kromium yang satunya lagi.
Kebanyakan kromium dijual sebagai chromium picolinate atau polynicotinate.
Belum ada penelitian yang mendukung perbedaan tersebut. Perhatian bagi penderita diabetes militus sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum memutuskan memakai suplemen kromium. Kromium dapat mengubah kebutuhan akan insulin dan berbagai obat penyakit diabetes lainnya.
Sunday, March 7, 2010
Tetap sehat dan langsing dengan air putih
Banyak cara dilakukan orang untuk langsing. Berdiet atau minum obat pelangsing bagi sebagian orang mungkin merupakan cara yang cukup efektif. Tapi jika tidak hati-hati efek samping justru bisa membahayakan. Diet yang terus-menerus dilakukan bisa jadi membuat seseorang malah kekurangan nutrisi tertentu yang dibutuhkan tubuh. Akibatnya, kesehatan malah bisa terganggu. Sementara, minum obat pelangsing tidak boleh sembarangan, salah-salah bisa ketagihan.
Olahraga yang teratur, mengikuti pola makan yang sehat, serta banyak minum air putih sehat adalah solusi terbaik untuk menjaga tubuh tetap langsing, bugar dan sehat.
Minum air putih dalam jumlah yang cukup setiap harinya, merupakan kunci untuk mengurangi berat badan. Mengapa?
Air putih tidak mengandung kalori. Itu suatu keuntungan bila anda mencoba menghindari kalori, yang mungkin saja ada dalam minuman lain. Air putih secara alamiah memiliki kadar sodium yang rendah dan tidak mengandung lemak atau kolesterol.
Selain itu bila air di dalam tubuh tidak cukup, tubuh akan sulit metabolisme lemak. Tubuh orang dewasa mengandung air sebesar 65%. Jumlah ini harus terjaga agar metabolisme tubuh bisa berjalan lancar. Jika tubuh kekurangan air, serat makanan ( yang terdapat pada biji-bijian, kacang-kacangan, gandum, buah dan sayuran) tidak bisa mengembang dan berfungsi. Padahal serat makanan efektif menurunkan berat badan. Kombinasi serat dan air akan mampu memberikan rasa kenyang yang lebih lama sehingga keinginan untuk makan menjadi berkurang.
Bukan hanya itu, dengan air, serat akan bekerja meningkatkan pengeluaran lemak dan nitrogen melalui tinja. Jika air dalam tubuh mencukupi, air itu bersama serat makanan yang kita makan akan menstimulansi tubuh untuk memproduksi HDL (lipoprotein berkepadatan tinggi) atau kolesterol baik. HDL mengambil LDL (lipoprotein berkepadatan rendah) atau kolesterol buruk dan membuangnya ke usus untuk dibuang.
Air juga membantu proses pembakaran kalori dalam tubuh. Sebuah penelitian memperlihatkan, pada orang yang mengalami dehidrasi hingga kehilangan cairan tubuh sebanyak 2% bobot tubuhnya, jumlah kalori yang terbakar dalam tubuh berkurang 3%.
Itu sebabnya, bagi orang yang kelebihan berat badan dianjurkan untuk banyak minum air putih. Para ahli menyarankan jumlah minimum air yang harus diminum adalah 8 sampai 10 gelas perhari. Jumlah tersebut perlu ditambah jika seseorang banyak melakukan olahraga atau berada di daerah yang beriklim panas.
“ Bagi mereka yang kelebihan berat badan jumlah itu harus ditambah 1 gelas setiap kelebihan berat badan sebanyak 25 pon” Kata Dr Philiph Stormman MD, dari The International Sports Medicine, New York.
Dengan jumlah air yang cukup tubuh kita jadi lebih langsing dan segar.
Tuesday, February 23, 2010
Kiat Mengendalikan Mimisan atau Epistaksis
Penyebab
1. Lokal.
a. Idiopatik.
b. Trauma.
- Korek-korek hidung.
- Sisi atau bersin yang terlalu keras.
- Olah raga atau kecelakaan lalu lintas.
- Tindakan dokter dalam usaha mengeluarkan benda asing atau akibat operasi hidung.
c. Radang.
- Biasanya sekret hidung bercampur darah, misalnya pada rinitis akuta, sinusitis maksilaris, difteria nasi, ulkus lues, TBC, dan lepra.
2. Umum.
a. Penyakit darah, misalnya trombositopeni, hemofili, leukemia.
b. Penyakit pembuluh darah, misalnya arteriosclerosis, hipertensi.
c. Tekanan udara yang rendah pada posisi tinggi, misalnya di pegunungan, di pesawat terbang.
d. Penyakit infeksi dengan febris tinggi, misalnya influenza, tifusabdominalis, pneumonia, demam hemoragik.
e. Tekanan vena yang tinggi, misalnya pertusis, penyakit jantung pulmonal, tumor leher dan toraks.
f. Gangguan hormonal, misalnya menstruasi.
Lokasi Pendarahan
1. Anterior kavum nasi.
Pada anak-anak dan dewasa muda biasanya 80% berasal dari daerah anteroinferior septum nasi yang disebut Area little, di mana terdapat pleksus Kiesselbach, yang merupakan anastomosis pembuluh-pembuluh darah pada septum nasi. Daerah ini mudah dicapai jari tangan waktu korek-korek hidung.
2. Posterior kavum nasi
Pada hipertensi biasanya pendarahan terjadi pada pertengahan posterior konka inferior ( dari a sfenopalatina).
Pada karsinoma nasofaring dan angiofibroma nasofaring, pendarahan berasal dari nasofaring. Kadang-kadang asal perdarahan sulit ditentukan karena seakan-akan merembes dari dinding kavum nasi.
Terapi
Tindakan dibawah ini dikerjakan secara berurutan, bila cara sebelumnya tidak berhasil menghentikan pendarahan.
1. Bekuan darah dikeluarkan dengan cara sisi, sehingga asal perdarahan tampak. Disamping itu, bekuan darah akan menyebabkan pembuluh darah sulit vasokonstriksi sehingga perdarahan akan terus terjadi.
2. Jepit ala nasi 5-15 menit, biasanya berhasil bila perdarahan berasal dari pleksus Kiesselbach.
3. Masukkan kapas yang telah ditetesi dengan larutanTetrakain-efedrin 1% ke dalam kavum nasi selama 10 menit. Tetrakain untuk anestesi dan efedrin sebagai vasokonstriktor. Vasokonstriktor akan menimbulkan vasokonstriksi pembuluh darah sehingga perdarahan berhenti dan dapat mengecilkan konka sehingga kavum nasi menjadi lebih luas, dengan demikian sumber perdarahan akan dapat dilihat lebih jelas. Anestesi diperlukan untuk tindakan selanjutnya.
4. Kaustik dengan asam triklorasetik 100% mulai dari sekitar tempat perdarahan ke tengah (pleksus Kiesselbach).
5. Beri tampon boorzalf(vaselin + acidum boricum). Tampon dibuat dari kain kasa berupa pita dengan lebar ±1,5 cm dan dimasukkan ke dalam kavum nasiyang berdarah. Bila masih ada perdarahan, isikan juga tampon pada sisi yang sehat untuk manambah tekanan. Tampon dibiarkan 24 jam.
6. Tampon Belloque. Biasanya dipakai pada perdarahan yang berasal dari bagian belakang kavum nasi, koane atau nasofaring. Untuk menahan supaya tampon cukup padat dan tidak jauhke anterior maupun posterior dipasang penahan pada nares dan nasofaring. Tampon ini sering juga disebut antero-posterior nasal pack.
7. Ligasi arteri, yaitu biasanya a. karotis eksterna.
Disamping terapi lokal tersebut di atas, terapi umum sangat perlu yaitu infus, tranfusi darah dan pemberian antibiotik bila tampon dipasang lebih dari 24 jam.
Sunday, February 21, 2010
6 Jurus Kaki Mulus Bebas Varises
Menurut ahli bedah Dr.Lakshmi Nawasasi, SpB. Varises adalah keadaan dimana pembuluh darah balik/vena membesar dan berkelok-kelok “Istilah varises umumnya ditujukan di daerah tungkai meskipun sebenarnya dapat terjadi di daerah yang lain,” kata Lakshmi.
Ia malanjutkan, varises berhubungan erat dengan kelemahan struktur tonus otot pembuluh darah balik atau vena. Pada dasarnya, kata Lakshmi, vena tidak mempunyai cukup kekuatan untuk mendorong darah kembali ke peredaran, karena arah alirannya keatas. Untuk membantu darah bergerak keatas, vena dilengkapi katup. Katup terbuka untuk mambiarkan darah mengalir, kemudian katup menutup kembali setelah darah melaluinya. Jika tonus otot di sekitar pembuluh vena kurang kekuatannya / lemah, maka terjadilah stasis(aliran darah terhenti) dan darah cenderung berkumpul di dasar vena, sehingga vena melebar. Akibatnya, timbul pengendapan darah di pembuluh vena yang kemudian membentuk tonjolan besar berkelok-kelok berwarna kebiru-biruan, yang kemudian dikenal sebagai varises.
Varises memang lebih banyak menyerang perempuan, tapi jangan salah. Sebab, sekitar 10-15% laki-laki juga rentan varises. Meski istilah varises lebih sering digunakan untuk tungkai bawah, namun varises dapat juga terjadi ditempat lain, misalnya varikokel, esofagus dan anorektal (hemoroid)
Kenali Pemicunya
Lakshmi menuturkan, varises terkait keturunan. Varises juga erat kaitannya dengan hormonal. Kejadian varises meningkat pada masa menstruasi, kehamilan, trisemester I dan II serta penggunaan obat kontrasepsi. Kondisi tersebut diduga menyebabkan tonus vena menjadi berkurang. Selain itu obesitas juga dapat memicu varises karena mengakibatkan vena menjadi kurang baik dan meningkatkan volume darah.
Faktor usia atau penuaan juga menjadi pemicu varises. Pada usia tua terjadi fibroelastis pembuluh darah vena, elastisitas berkurang dan tonus otot juga berkurang. Pada orang yang banyak bekerja sambil berdiri, unsur gravitasi menyebabkan tonus harus bekerja keras untuk mengembalikan darah ke atas. Pemicu lainnya adalah pernah mengalami cedera di kaki dan mengalami keadaan dimana tekanan dalam perut meningkat.
Disamping pemicu, perempuan juga wajib mengetahui gajala varises. Antara lain, dijumpai gambaran pembuluh darah balik / vena yang melebar dan berkelok-kelok. Selain itu dijumpai tanda lain, misalnya gatal, kaki terasa berat, pegal dan cepat lelah, terutama pada malam hari dan setelah melakukan aktivitas. Kemudian, bengkak di pergelangan kaki, biasanya akan berkurang bila kaki dielevasi / ditinggikan. Nyeri kaki terutama pada pagi hari dan berkurang bila dipakai berjalan, kram pada malam hari, perbedaan warna kulit di sekitar pembuluh vena yang mengalami gangguan, serta kemerahan, tampak kering dan sensasi gatal pada kulit yang terkena.
Gejala lain jika terjadi trauma ringan di daerah yang mengalami gangguan maka dapat berakibat pendarahan lebih banyak dari normal dan / atau mengalami proses penyembuhan yang lebih lama dan kulit diatas pergelangan kaki menjadi mengeras.
Untuk memastikan varises, kata Lakshmi, biasanya dilakukan beberapa tes. Paling sederhana adalah berdiri selama 5-10 menit, maka varises akan terlihat. Selain itu, tes Brodie-trendelenburg yang prinsipnya menilai aliran vena kembali jika sebelumnya dilakukan penekanan di vena. Apakah diameter vena akan tidak berubah atau akan bertambah besar atau justru besarnya vena berkurang / hilang ? Ultrasonografi (USG) dapat mendeteksi varises, dengan cara menilai anatomi vena yang terkena. Doppler ultrasound dapat mendeteksi aliran darah vena sehingga dapat memberikan informasi kompetensi aliran darah yang menuju katup terutama yang di dalam. Tindakan tersebut bermanfaat dilakukan sebelum prosedur operasi dilakukan.
Awas Kambuh !
Ada berapa cara tata laksana varises. Semuanya bertujuan untuk mencegah kekambuhan. Sebab, setelah pembedahan, 10% pasien mengalami varises kembali. Penyebab terbanyak adalah kegagalan meligasi / mengikat seluruh vena yang terlihat.
Penatalaksanaan tersebut bisa non operatif, dengan prinsip utama menurunkan aliran darah dan tekanan darah dalam vena. Caranya antara lain balut tekan dan elastik stocking atau bebat elastik sepanjang hari kecuali tidur. Metode lain yang termasuk non operatif adalah skleroterapi (injeksi-kompresi). Biasanya dilakukan pada varises di bawah lutut dan bukan untuk tindakan kosmetik karena akan menyebabkan kulit berwarna lebih gelap.
Varises juga bisa diatasi dengan pembedahan. Indikasi pembedahan adalah pernah mengalami pendarahan akibat ulkus varises, nyeri berulang akibat varises dan pertimbangan kosmetik.
Tindakan minimal invasive, misalnya endovenous thermal ablation yang meliputi endivenous laser ablation(ERA), kata Lakshmi, belum populer di Indonesia. “ELA dan ERA hanya dilakukan oleh dokter-dokter yang berpengalaman dan membutuhkan peralatan khusus.”
Tip Mencegah
1. Olahraga secara teratur
2. Mempertahankan berat badan di kisaran normal.
3. Jangan terlalu sering menggunakan sepatu bertumit tinggi karena akan menyebabkan beban kaki jadi lebih berat.
4. Hindari duduk lama sambil menyilangkan kaki. Posisi itu akan menyebabkan aliran darah terhambat.
5. Meninggikan kaki secara teratur untuk membantu pembuluh darah balik/vena agar tidak bekerja terlalu berat.
6. Jalan-jalan dianjurkan, tapi duduk serta berdiri dalam waktu yang lama harus dihindari.
Friday, February 19, 2010
Marah Dulu, Berhenti Merokok Kemudian
Periset University of California menguji 20 orang, dan menemukan kadar nikotin terkait dengan reaksi kemarahan. Tapi, kadar tersebut tidak berlaku bagi orang yang memakai koyo nikotin. Peneliti menduga, perokok lebih mudah menjadi pemarah, dan mengelola amarah tersebut menjadi bagian penting dalam program menghentikan kecanduan rokok.
Jurnal Behaviora and Brain Functions menulis, untuk mencapai kesimpulan tersebut, peneliti meminta peserta studi main game komputer. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok, yakni perokok, memakai koyo nikotin, dan koyo plasebo.
Setelah beberapa putaran, setiap kelompok itu boleh membuat kegaduhan, dengan volume suara yang disusun sebelumnya. Studi menemukan, peserta yang tidak memakai koyo nikotin, ternyata bereaksi dengan kegaduhan tersebut. Peneliti percaya, nikotin mempengaruhi bagian di otak yang bertanggungjawab tehadap emosi.
Menurut peneliti, pada umumnya perokok merupakan orang yang sukar untuk tenang. Sedikit saja gelisah, mereka akan menyalakan rokok supaya bisa menenangkan diri.
Sekitar 1 dari 4 orang di Negara-negara barat saat ini merupakan perokok. Jumlah perokok konstan dalam beberapa tahun terakhir, setelah satu dekade lalu jumlah perokok cenderung turun.
Ketua peneliti , Jean Gehricke, M.D mengatakan, pengobatan dengan terapi perilaku, misalnya latihan mengelola amarah membantu pecandu rokok untuk mengurangi rasa ketagihannya.
Program berhenti merokok yang digiatkan NHS menggunakan kombinasi terapi pengganti nikotin dan konseling untuk membantu perokok berhenti, namun manajemen amarah belum pernah di uji coba.
Juru bicara NHS mengatakan, hasil penelitian tersebut menarik ditindaklanjuti dan layak dicoba NHS. “ Sejauh ini, metode yang kami gunakan berhasil untuk membantu perokok berhenti. Dengan dukungan NHS, perokok 4 kali lebih besar berhenti merokok.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) hingga kini terus mengkampanyekan program pengendalian tembakau melalui Framework Cinvention on Tobacco Control (FCTC). Apalagi, rokok merupakan salah satu pemicu utama masalah kesehatan termasuk menjadi pembunuh utama melalui kanker paru.
Thursday, February 18, 2010
Fakta terbaru Manfaat Asam Folat
Dengan hasil itu, para ahli kandungan menyarankan agar jumlah asupan asam folat di sejumlah makanan ibu hamil di tingkatkan.
Asam folat merupakan bentuk artificial folat, vitamin B yang ditemukan di sayuran hijau, sitrus, dan kacang yang dikeringkan. Setiap orang perlu asupan folat secara rutin karena khasiatnya yang penting untuk pertumbuhan sel. Apalagi, tubuh tidak menyimpan cukup folat.
Ibu hamil perlu folat dalam jumlah lebih banyak. Asupan folat yang cukup saat awal kehamilan dapat mencegah cacat lahir di otak dan tulang belakang atau neural tube defect (NTD), termasuk spina bifida. Defek tersebut jumlahnya jauh berkurang sejak pemerintah Amerika Serikat tahun 1998 melakukan kebijakan fortifikasi folat ke dalam sejumlah produk pangan. Misalnya roti, sereal dan pasta.
Dua studi utama menunjukan, pemberian folat memberi perlindungan lebih. Pertama, periset Texas yang menganalisis selama 35 ribu ibu hamil. Ditemukan ibu hamil yang minum tablet asam folat setahun sebelum hamil, resiko memiliki bayi lahir premature berhasil berkurang setengahnya. Kedua, riset di Kanada yang mengamati sekitar 1,3 juta kelahiran di Quebec sejak tahun 1990. Angka kejadian defek jantung serius berkurang hampir 6% setahun sejak Kanada memberlakukan fortifikasi pada Desember 1998.
Masalahnya, agak sulit untuk mencukupi kebutuhan folat dan diet sehari-hari. Maka, otoritas kesehatan menyarankan semua ibu minum vitamin yang mengandung 400 mg asam folat. Bahkan bila ibu tersebut tidak merencanakan kehamilan, kebutuhan folat wajib tercukupi. Di Amerika Serikat, rekomendasi asam folat adalah 400-800 mikrogram setiap hari.
Untuk menjangkau agar semua ibu tercukupi kebutuhan folatnya, tak hanya yang sedang hamil, maka fortifikasi makanan dengan menambahkan zat kaya folat untuk menjamin kecukupan folat adalah sebuah keharusan. Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga merekomendasikan fortifikasi folat di produk pangan.
Tuesday, February 16, 2010
Disfungsi Seks Perempuan
Respon fisiologis dari fungsi seksual pada orang dewasa normal dan sehat meliputi 4 fase : fase perangsangan, fase pendataran, fase orgasme dan fase resolusi. Disfungsi seksual berarti terganggunya salah satu atau lebih dari tahapan tersebut yang menyebabkan seorang individu atau pasangannya gagal menikmati aktivitas seksual normal.
Disfungsi seksual pada perempuan meliputi gangguan dorongan seksual, gangguan bangkitan seksual, gangguan orgasme, dan gangguan nyeri hubungan seks yaitu dyspareunia, vaginismus. Gangguan dorongan seksual dikarenakan faktor hormon seks, faktor psikis, keadaan kesehatan tubuh dan pengalaman seksual sebelumnya.
Gangguan bangkitan seksual adalah terhambatnya pelendiran vagina, tiadanya ereksi klitoris dan tidak terjadinya reaksi pada labia. Gangguan orgasme meliputi disfungsi orgasme primer, sekunder dan situasional.
Penyebab disfungsi seksual pada wanita karena penyebab fisik yaitu faktor hormonal, vaskulogenik, neorogenik dan miogenik. Sedangkan penyebab psikis disebabkan sikap keluarga yang negative terhadap seks, pengalaman seks yang traumatik, kecemasan, perasaan bersalah, depresi, rasa percaya diri yang rendah, takut hamil, takut tertular penyakit, komunikasi yang tidak baik, rasa tidak percaya kepada pasangan, kejenuhan, hilangnya daya tarik fisik terhadap pasangannya, percaya pada mitos seks dan keadaan melupakan atau menekan seksualitas.
Penanganannya meliputi konseling, pemberian obat, alat Bantu seks dan terapi seks. Sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi disfungsi seks pada perempuan yaitu menerima informasi yang benar tentang seksualitas, hindari pengalaman seksual yang traumatic, pelihara kesehatan kelamin dan kesehatan tubuh secara umum, binalah kehidupan seksual dengan pasangan agar berlangsung harmonis, jangan malu menyampaikan kepada pasangan bila terjadi masalah seksual dan segera atasi dengan cara yang ilmiah bila terjadi masalah seksual. Meskipun disfungsi seksual bukan suatu yang mengancam nyawa, namun bisa menimbulkan dampak besar dalam hubungan interpersonal dan kualitas hidup.---->DR. Wahyu Widiyoko,Sp. OG
Monday, February 15, 2010
Kekerasan Sexual pada Anak
Menurut LPA Jatim, kasus perkosaan pada anak tahun 2004 terdapat 272 kasus, tahun 2005 sejumlah 456 kasus. 65% berumur kurang dari 25 tahun, 52% berusia kurang dari 19 tahun dan 7,9% berumur kurang dari 10 tahun.
Dampak psikologis pascaperkosaan fase akut berupa gejala emosional yaitu cemas, takut, depresi bahkan bisa sampai terjadi gangguan jiwa. Sepertiga korban masih merasakan ketakutan dan bayangan buruk sampai akhir tahun pertama setelah kejadian. Dampak jangka panjangnya seperti bom waktu, anak mengisolasi diri atau mengurung diri, takut bertemu orang, takut sendirian dan cemas berlebihan. Tetapi pada keadaan tertentu korban justru menikmati hubungan seksual tersebut.
Tingkat kecemasan korban lebih tinggi bila korban mengenal pelaku, mengalami penganiayaan dan ancaman, terjadi penetrasi seksual, hubungan korban tidak dekat dengan ibunya dan korban menutup diri. Beberapa kondisi sosial yang dapat membuahkan kekerasan seksual pada anak :
1. Fenomena anak jalanan (anjal). Anak jalanan berpeluang menjadi korban kekerasan seksual dengan kondisi tanpa perlindungan, pengayoman, berkelana, mudah dibujuk dan dimanfaatkan.
2. Eksploitasi seks pada anak diperjualbelikan(Traficking). Alasan ekonomi, dianggap bebas penyakit menular seksual (PMS), disukai pelanggan. Di daerah wisata sering terjadi Child sexual abuse oleh wisatawan asing.
3. Membanjirnya informasi melalui media massa . Lemahnya peran yang berwajib dalam peredaran produk-produk pornografi seperti VCD atau internet. Lemahnya pengawasan orang tua, sehingga anak bebas menikmati tayangan tersebut.
4. Keadaan luar biasa misalnya pengungsian.
Beberapa upaya pencegahan meliputi :
1. Memperkuat fungsi keluarga sebagai pengayom anak.
2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam memberi pedidikan seks kepada anak.
3. Pengawasan yang baik di lembaga-lembaga pendidikan, asrama dan panti.
4. Kebijakan dan peraturan pemerintah yang memihak anak.
5. Penegakan hukum berupa tindakan tegas untuk pelaku.
6. Meningkatkan hubungan sosial yang baik di masyarakat.
Penanganan secara khusus berupa konseling dan adanya Crisis Centre amat diperlukan. ------>Oleh Dr. Wuryaning, SpKJ.
Saturday, February 13, 2010
Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
Tekanan darah adalah tekanan yang berasal dari jantung yang memompa darah terus menerus mengalir ke seluruh pembuluh darah. Darah dan berbagai bahan makanan diperlukan untuk kehidupan organ-organ tubuh manusia. Tekanan darah ada 2 macam, yaitu tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolic (TDD). Tekanan darah sistolik adalah nilai atas tekanan pada saat jantung memompa. Sedangkan tekanan darah diastolik adalah nilai bawah pada saat jantung “istirahat”.
Hipertensi (HTN) adalah peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah (arteri) yaitu TDS ≥ 140 mmHg dan atau TDD ≥ 90 mmHg.
TDS sering berubah-ubah, dipengaruhi aktivitas fisik – paling tinggi waktu pagi hari, paling rendah saat tidur malam hari, sedangkan TDD relatif sama sepanjang hari.
Hipertensi “The Sillent Killer”
Hipertensi merupakan masalah kualitas hidup dan beban pendanaan terhadap penanganan hipertensi. Penderita perlu diingatkan mengenai pengobatan hipertensi terus menerus, kegagalan terapi hipertensi berarti penurunan kualitas hidup, terutama bila terjadi komplikasi hipertensi yang dapat berupa serangan otak (stroke), serangan jantung (infark miokard), dan gangguan ginjal yang menuju ke gagal ginjal.
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga Indonesia 1995 (SKRT, 1995), prevalensi hipertensi, di Indonesia adalah 4,8-18,8% (based on borderline hipertension) dan kelompok perempuan ternyata lebih banyak daripada laki-laki.
Angka keberhasilan terapi hipertensi sampai saat ini sangat rendah, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat, penderita-penderita hipertensi yang mencapai TDS 140/90 mmHg hanya 27%.
Apakah Keluhan Penderita Hipertensi?
Sebagian besar penderita HTN tidak ada keluhan, mungkin hanya sakit kepala bagian belakang, berdebar-debar, dada terasa berat, sukar konsentrasi dan sulit tidur. Sehingga penderita meskipun tahu ada hipertensi banyak yang tidak melakukan control kesehatan. Dan selanjutnya timbul komplikasi yang sangat menyiksa bahkan membahayakan jiwa yaitu:
A. Jantung
• Penyakit jantung Koroner (PJK)---> Serangan jantung !!
• Pembesaran otot jantung.
• Fungsi jantung menurun---> Gagal Jantung!!
B. Pembuluh darah otak:
• Transient Ischemic Attack (TIA)---> Stroke ringan.
• Stroke (kelumpuhan, tidak sadar)
C. Pembuluh darah perifer :
• Intermitten Claudication-------> Rasa sakit tungkai bawah saat jalan.
• Aneurisma------> Pelebaran pembuluh darah.
D. Ginjal
• Fungsi ginjal menurun
E. Mata
• Retinopati : terjadi pendarahan pada retina mata.
F. Mimisan (epistakis)
• Epistakis bisa juga merupakan komplikasi hipertensi yaitu pecahnya kelompok pembuluh darah di sekat rongga hidung.
Tujuan pengobatan
Tidak hanya menurunkan TD < href="http://hidupsehatbugar.blogspot.com/2010/01/stroke-kenali-gejalanya-lebih-dini.html"> stroke dan gagal ginjal. Pada penderita HTN dengan Diabetes dan HTN dengan penyakit ginjal kronik TD, harus diturunkan sampai < style="font-weight: bold;">Tatalaksana pengobatan HTN
Penderita harus mengubah gaya hidup sehari-hari. Ini merupakan tatalaksana yang paling penting ! “Life Style Change” yang dianjurkan adalah mengurangi berat badan bagi yang kelebihan BB atau obesitas, diet rendah garam (termasuk penyedap masakan ! ), banyak serat, sayur dan buah, dan olah raga yang teratur.
Bagaimana dengan obat anti hipertensi ?
Obat anti hipertensi sebaiknya diberikan dokter dan beberapa pedoman untuk penderita HTN yaitu :
1. Periksa TD secara teratur, pemeriksaan lain yang diperlukan adalah tes darah laboratorium, foto roentgen dada dan EKG (Elektro Kardiogram-rekaman aktivitas listrik jantung).
2. Minum obat seperti yang dianjurkan dokter.
3. Patuhi dengan baik segala nasehat dokter.
oleh Dr.B.Rudy Utantio Sp.Jp
Thursday, February 11, 2010
Pentingnya mendeteksi Kanker secara lebih dini
Bagaimana menghadapi kanker?
Penyebab kanker sebenarnya masih belum ada kepastian, ada faktor-faktor misalnya: zat kimia, sinar X, Hormonal, virus, dll. Menghadapi kanker, kita harus bersikap seperti juga menyikapi penyakit-penyakit lain, ialah berpedoman pada : “Penemuan dini dan penanganan cepat dan tepat”
Makin dini kanker ditangani makin besar harapan kesembuhan bahkan bisa 100% sembuh. Namun, makin terlambat penanganannya berkuranglah angka kesembuhannya. Beban seseorang penderita kanker lanjut makin kompleks, misalnya:
• Biaya pengobatan tinggi.
• Waktu pengobatan lama.
• Rasa cemas dan beban mental yang berat.
• Transportasi penderita ke Rumah Sakit kian meningkat.
• Rehabilitasi dan revalidasi yang sukar dan lama.
Dari persoalan yang timbul, usaha yang positif adalah keterpaduan penanggulangan kanker pada masyarakat, yang dipelopori antara lain oleh yayasan kanker Indonesia. Upaya yang telah dilakukan antara lain berusaha memotivasi, mengoptimalkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, meninggikan pengertian masyarakat terhadap kesehatan dengan penyuluhan-penyuluhan, menumbuhkan partisipasi masyarakat pada pembangunan, khususnya bidang kesehatan.
Apakah Kanker itu?
Pada umumnya asas tubuh manusia terdiri dari sel-sel normal yang tumbuh dengan tujuan :
• Membentuk tubuh.
• Menggantikan sel-sel yang mati.
• Memperbaiki jaringan yang rusak.
Apabila sel-sel tumbuh menurut hukum-hukum dan tujuan pertumbuhan di atas tadi, sel-sel tersebut akan tumbuh menjadi organ-organ atau bagian –bagian tubuh manusia yang normal. Tetapi apabila sel-sel tadi tumbuh menyimpang dari hukum-hukum dan tujuan pertumbuhan, maka sel-sel akan tumbuh berdesakan, cepat tumbuh, bertindihan tak teratur dan akhirnya timbul benjolan yang disebut Tumor atau Neoplasma.
1. Tumor Jinak
Suatu benjolan tak normal pada tubuh yang tumbuh lambat, tidak merusak dan tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh, dan pada hakekatnya tidak menyebabkan kematian.
2. Tumor Ganas
Tumbuh cepat, merusak tubuh, menyebar ke bagian lain tubuh berupa anak sebar dan menyebabkan kematian.Tumor ganas ini disebut Kanker. Karena ganasnya, dan daya sebar serta rusaknya maka digambarkan seperti kepiting atau cancer.
Sifat-sifat Kanker
• Kanker itu tidak menular, dan sebaiknya merawat penderita kanker tidak perlu takut.
• Kanker itu pada hakekatnya tidak menurun, namun ada sifat familial, yaitu cenderung ada pada keluarga-keluarga tertentu.
• Kanker dapat menyerang setiap orang, timbul bisa pada setiap umur, namun 90% menyerang pada usia lebih dari 40 tahun.
• Kanker bisa menyerang seluruh bagian tubuh.
Faktor-faktor Penyebab Kanker
1. Zat-zat kimia : Tar rokok, asbeston, bahan cat.
2. Sinar ultra Violet, Sinar X, Radioaktif yang berlebihan .
3. Gangguan hormonal dapat menimbulkan kanker : payudara, rahim, indung telur, prostat dll.
4. Aflatoksin yaitu sejenis racun yang terdapat pada kacang-kacangan yang membusuk.
5. Virus, misalnya pada kanker hati.
Pengobatan Kanker
Pengobatan kanker yang sempurna terdiri dari kombinasi cara-cara sebagai berikaut:
• Operasi / pembedahan.
• Penyinaran / Radio Therapy
• Kemoterapi, yaitu pengobatan dengan obat-obatan anti kanker.
• Obat-obatan hormonal.
• Immuno terapi misalnya vaksinasi.
Tanda-tanda Kanker Dini
Mengingat pengobatan dan hasil pengobatan tergantung pada cepatnya kanker ditemukan sedini mungkin , dan pengobatan secepat mungkin, maka ada tujuh tanda bahaya kanker yang harus di ingat:
“WASPADA”
W : Waktu buang air besar atau kecil, ada perubahan kebiasaan.
A : Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
S : Suara serak dan batuk tak sembuh-sembuh.
P : Payudara atau tempat lain ada benjolan / tumor.
A : Andeng-andeng atau tahi lalat yang berubah sifat, misalnya : Gatal, warna, besar, borok, dll.
D : Darah dan lendir yang abnormal keluar dari tubuh.
A : Adanya koreng atau borok yang gak sembuh-sembuh.
Apabila ada gejala-gejala sebagai tersebut di atas segeralah menghubungi dokter, sebab hanya dokter yang bisa memeriksa itu kanker atau bukan.
Usaha-usaha Pemeriksaan Dini
Pemeriksaan lendir Cervic berupa Papaniculo Test (Pap smear) akan bisa mendeteksi kanker rahim secara dini. Pemeriksaan ini dilakukan pada wanita diatas umur 25 tahun, paling sedikit 3 tahun sekali. Pemeriksaan payudara sendiri (SARARI) seminggu sesudah haid setiap bulan, sebelum atau sesudah mandi. Caranya dengan memandang dan meraba payudara sendiri serta memperhatikan :
• Simetris atau tidak.
• Ada kerutan-kerutan atau tidak.
• Ada benjolan atau tidak
• Keluar darah atau lendir dari putting susu
Agar tidak panik perlu diketahui bahwa 80% tumor payudara adalah jinak.
Selain itu diperlukan pemeriksaan dahak pada penderita batuk-batuk lebih dari 2 minggu. Di samping itu perlu juga di ingatkan akan bahaya merokok untuk penanggulangan penyakit kanker paru-paru.
Dengan penjelasan diatas, dalam penanggulangan penyakit kanker masih diperlukan juga :
• Keterpaduan usaha masyarakat
• Meningkatkan usaha penyuluhan kesehatan khususnya kanker
• Pemeriksaan dini terhadap golongan masyarakat yang mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit kanker.
• Usaha menghindari kontak dan kehidupan yang berhubungan dengan faktor-faktor penyebab kanker.-------oleh Dr. Sukarno Kasmoeri, SpB
Sunday, January 31, 2010
Penyakit ginjal kronis dan ginjal diabetic.
Di Amerika dan Eropa, nefropati diabetik merupakan penyebab utama gagal ginjal terminal. Ternyata di negara berkembang juga terjadi hal yang sama. Sebagai gambaran, di unit Hemodialisis RSUD Dr. Sutomo Surabaya, pada tahun 1994 hanya didapatkan 14% DM sebagai penyebab GGT yang menjalani HD. Sedangkan pada tahun 2000 meningkat menjadi 32%. Di Amerika, nefropati diabetik merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di antara semua komplikasi diabetes mellitus, dan penyebab kematian tersering adalah karena komplikasi kardiovaskuler.
Nasional Kidney Foundation (NFK) Kidney Disease Outcome Quality Initiative (K/DOQI) Guidelines 2002 mengklasifikasikan penyakit ginjal kronis (PGK) yang disebabkan oleh DM sebagai Diabetic Kidney Disease = PGD. Kelompok ini diklasifikasikan tersendiri karena berperan sebagai salah satu penyebab terbesar GGT di masa mendatang dan adanya perbedaan dalam penatalaksanaannya. Dalam klasifikasi yang baru, pembagian stadium pada PGD tidak berbeda antara penyakit ginjal non diabetic. Hal ini untuk memudahkan dalam menentukan strategi penatalaksanaan dan prognosisnya.
Definisi Penyakit Ginjal Kronis.
Definisi Penyakit Ginjal Kronis menurut NKF-K/DOQI adalah:
1. Kerusakan ginjal selama > 3 bulan. Yang dimaksud terdapat kerusakan ginjal adalah bila dijumpai abnormalitas struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR), dengan salah satu manifestasi :
• Kelainan patologi atau
• Pertanda kerusakan ginjal, termasuk abnormalitas komposisi darah atau urine, atau kelainan radiologi.
2. Penurunan GFR <> 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronis
Berdasarkan besarnya penurunan GFR, Penyakit Ginjal Kronis dibagi menjadi 5 stadium, sedangkan menurut penyebabnya, Penyakit Ginjal Kronis diklasifikasikan menjadi 3 kelompok.
Penyakit Ginjal Diabetik
Pada umumnya, penyakit ginjal diabetik atau nefropati diabetik didefinisikan sebagai sindroma klinis pada pasien diabetes millitus yang ditandai dengan albuminuri yang menetap (>300 mg/24 jam atau > 200 µg/menit) pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan.
Pada penderita Diabetes Millitus dapat terjadi kelainan ginjal berupa infeksi saluran kemih termasuk pielonefritis, nekrosis papiler, neuropati kandung kemih, nefropati kontras, glomerulonefritis berupa nefropati membranosa dan penyakit renovaskuler.
Yang dimaksud dengan Penyakit Ginjal Diabetik adalah kelainan ginjal yang timbul sebagai akibat langsung dari Diabetes Millitus. Selama ini kita telah mengenal beberapa pembagian dari Penyakit Ginjal Diabetik.
Klasifikasi Penyakit Ginjal Diabetik.
Perjalanan penyakit serta kelainan ginjal pada diabetes mellitus lebih banyak dipelajari pada diabetes mellitus tipe 1 dari pada tipe 2, dan oleh Mogensen dibagi menjadi 5 tahapan ,yaitu :
• Tahap 1. Terjadi hipertrofi dan hiperfiltrasi pada saat diagnosis ditegakkan. Laju filtrasi glomerulus dan laju ekskresi albumin dalam urin meningkat.
• Tahap 2. Secara klinis belum tampak kelainan yang berarti, laju filtrasi glomerulus tetap meningkat, ekskresi albumin dalam urin dan tekanan darah normal. Terdapat perubahan histologis awal berupa penebalan membrana basalis yang tidak spesifik. Terdapat pula peningkatan volume mesangium fraksional (dengan peningkatan matriks mesangium).
• Tahab 3. Pada tahap ini ditemukan mikroalbuminuria atau nefropati insipien. Laju filtrasi glomerulus meningkat atau dapat menurun sampai derajat normal. Laju ekskersi albumin dalam urin adalah 20-200 µg/menit (30-300mg/24jam). Tekanan darah mulai meningkat. Secara histologis, didapatkan peningkatan ketebalan membrana basalis dan volume mesangium fraksional dalam glomerulus.
• Tahap 4. Merupakan tahap nefropati yang sudah lanjut. Perubahan histologis lebih jelas, juga timbul hipertensi pada sebagian besar pasien. Sindroma nefrotik sering ditemukan pada tahap ini. Laju filtrasi glomerulus menurun, sekitar 10ml/menit/tahun dan kecepatan penurunan ini berhubungan dengan tingginya tekanan darah.
• Tahap 5. Timbulnya gagal ginjal terminal.
Disamping klasifikasi dari Mogensen, ada beberapa pembagian-pembagian lain seperti oleh kementrian kesehatan Jepang (Ministery of Health and Welfare) yang di bagi menjadi 5 stadium :
1. Stadium normoalbuminuria.
2. Stadium mikroalbuminuria.
3. A. Stadium mikreoalbuminuria tanpa disfungsi ginjal.
B. Stadium makroalbuminuria denagn disfungsi ginjal.
4. Stadium gagal ginjal.
5. Stadium dialisis.
Stadium dan gambaran klinis pada Penyakit Ginjal Diabetik menurut pedoman K/DOQI Guide lines 2002 adalah sebagai berikut :
Penatalaksanaan:
Secara garis besar langkah-langkah penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronis pada umumnya meliputi :
1. Pengobatan penyakit dasar atas diagnosis yang ada.
2. Pengobatan terhadap penyakit penyerta.
3. Menghambat progresifitas penurunan fungsi ginjal.
4. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit kardiovaskuler.
5. Pencegahan dan pengobatan terhadap komplikasi.
6. Persiapan dan pemilihan terhadap terapi pengganti ginjal khususnya apabila sudah didapatkan gejala dan tanda-tanda uremia.
Pada Penyakit Ginjal Kronis, outcome penatalaksanaan dalam menghambat progresifitas dapat diukur dari :
1. Laju penurunan fungsi ginjal.
2. Awal dimulainya terapi pengganti ginjal.
3. Proteinuria, khususnya pada penderita penyakit ginjal diabetik.
Strategi intervensi yang dilakukan dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
1. Menghambat progresifitas penyakit ginjal, berlaku untuk semua penderita
a. Terbukti efektif dari hasil penelitian.
• Regulasi gula darah, pada penderita Diabetes Millitus.
• Regulasi tekanan darah.
• Penggunaan ACE Inhibitor atau ARBs
b. Masih dalam penelitian, belumada kesimpulan.
• Diet rendah protein.
• Pengobatan untuk lipid.
• Koreksi anemia.
2. Pencegahan dan koreksi terhadap penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dan cepat. Beberapa hal yang dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba :
a. Kekurangan cairan.
b. Bahan-bahan kontras radiology.
c. Penggunaan antibiotika yang toksik pada ginjal.
d. NsAID, termasuk CIx-2 inhibitor.
e. Pengguna ACE Inhibitor atau ARBs.
f. Obat Cyclosporin atau Tacrolimus.
g. Obstruksi saluran kemih.
3. Evaluasi kreatinin serum untuk mengukur LFG sedikitnya dilakukan setiap tahun, tetapi untuk kondisi-kondisi di bawah ini harus lebih sering dilakukan evaluasi.
a. LFG<60ml/menit/1,73m2.>4mL/menit/1,73m2)
c. Mempunyai faktor resiko yang dapat mempercepat penurunan LFG.
d. Untuk evaluasi pengobatan yang sedang dilakukan.
Penurunan LFG dapat terjadi karena penurunan aliran darah ke ginjal akan dehidrasi, intake yang kurang, demam, gangguan hemodinamik dan penggunaan obat diuretika. Selain itu juga disebabkan bertambahnya kerusakan struktur ginjal akibat bahan toksin, obstruksi, keradangan dan infeksi.
Keputusan memakai bahan kontras, antibiotika yang nefrotoksik dan NSAID pada penderita Penyakit Ginjal Kronis perlu di pertimbangkan segi manfaat-kerugian oleh para dokter mengingat ada kasus-kasus tertentu yang sulit dihindari. Evaluasi ketat pada penderita Penyakit Ginjal Kronis sangat diperlukan apabila harus menggunakan bahan/obat tersebut.
Terapi Pengganti Ginjal
Terapi pengganti ginjal adalah pengobatan untuk gagal ginjal berat, penyakit ginjal kronis stadium 5 dan penyakit ginjal tahap akhir (End Stage Renal Disease). Ketika ginjal tidak lagi bekerja secara efisien, bahan sampah dan cairan akan tertumpuk didalam darah. Terapi pengganti ginjal mengambil alih sebagian fungsi ginjal yang sakit dengan membuang bahan sampah dan cairan.
Terapi pengganti ginjal diperlukan ketika sekitar 90 persen atau lebih fungsi ginjal hilang. Ada tiga jenis terapi pengganti ginjal : cangkok ginjal, hemodialisis, dan peritoneal dialisis. Cangkok ginjal dipertimbangkan sebagai terapi pilihan pada banyak pasien dengan penyakit ginjal berat karena kualitas hidup dan kemampuan bertahannya semakin baik, dibandingkan dengan pasien yang menggunakan dialisis.
Pada hemodialisis, darah pasien dipompa melalui suatu mesin dialisis untuk membuang bahan sampah dan kelebihan cairan. Mesin tersebut bekerja dengan menempatkan darah pasien sehingga berhubungan dengan cairan khusus, yang disebut dialisat. Darah dipisahkan dari dialisat oleh suatu membran yang memungkinkan bahan-bahan untuk berpindah dari darah menuju dialisat.
Bahan-bahan yang terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam darah, seperti sampah yang secara normal dibuang oleh ginjal, terdapat dalam konsentrasi rendah atau bahkan tidak ada dalam dialisat. Proses difusi membuat bahan-bahan tersebut berpindah dari dalam darah melalui membran melalui dialisat. Kemudian darah secara berkesinambungan, diganti dengan larutan baru.
Hemodialisis dapat dilakukan di pusat dialisis atau di rumah. Ketika dilakukan di pusat dialisis, biasanya dilakukan tiga kali dalam seminggu dan membutuhkan waktu antara tiga sampai lima jam. Semakin sering dialisis akan menghasilkan kemajuan yang signifikan, mengurangi gejala selama dan diantara waktu hemodialisis, dan meningkatkan kualitas hidup. Tekanan darah rendah adalah komplikasi yang sering terjadi karena dialisis, dan dapat disertai dengan rasa gelap mata, sesak, kram perut, mual. Sebagai tambahan, akses vaskuler dapat terinfeksi atau terjadi bekuan darah.
Peritoneal dialisis biasanya dilakukan oleh pasien atau anggota keluarganya di rumah. Pada dialisis peritoneal, cairan dialisis (disebut dialisat) di infuskan ke dalam perut melalui kateter. Cairan akan masuk perut selama waktu tertentu yang di resepkan (disebut dwell). Mukosa perut bertindak sebagai membran untuk memungkinkan kelebihan cairan dan bahan sampah berdifusi dari darah ke dialisat. Selama tiap siklus (disebut exchange ) dialisat dalam perut dikeluarkan dan diganti. Rongga peritoneum kemudian dialiri lagi dengan dialisat yang baru.
Dialisis peritoneal ambulatori berkesinambungan (CAPD) meliputi exchange multipel dalam sehari (biasanya empat, tetapi kadang-kadang tiga atau lima) dengan dwell pada waktu malam. Dialisat diinfuskan ke dalam perut pada saat waktu tidur dan dikeluarkan pada saat bangun.
Dialisis petoneal cylcler berkesinambungan (CCPD) adalah bentuk otomatis dari pengobatan ini di mana exchanges dilakukan mesin saat pasien tidur. Maka akan ada waktu dwell / pengeluaran yang panjang, dan kadang exchange manual pada siang hari dilakukan. Kerugian dari dialisis peritoneal meliputi peningkatan resiko terjadinya hernia (kelemahan otot dinding perut) dari tekanan dialisat dari dalam peritoneum.
Sebagai tambahan, pasien membutuhkan beberapa jam sehari untuk melakukan exchanges (jika melakukan CAPD), dapat terjadi peningkatan berat badan sehubungan dengan absorbsi glukosa dari dialisat, mempunyai resiko infeksi pada tempat kateter atau didalam perut (peritonitis), dan dapat menyerap banyak cairan selama waktu dwelling yang panjang.------>oleh Dr. Sudarwanto SpPd
Tuesday, January 26, 2010
Delima
Artinya, dengan menggunakan produk topikal yang mengandung polifenol buah delima secara teratur, hidrasi kulit tetap terjaga sepanjang hari dan berkuranglah kemungkinan kulit mengalami pengeriputan dini.
Delima juga di yakini bisa membantu melindungi kulit dari kanker kulit. Ekstrak delima sudah terbukti mampu mencegah tumor kulit dan meningkatkan efektivitas produk-produk tabir surya tertentu.
Monday, January 25, 2010
Wasir alias AMBEIEN
• Perlukaan kronis pada dubur (Fissure in Ano)
• Abses pada dubur (Abscess Anorectal)
• Ada saluran bernanah kronis (fistula in Ano)
• Peradangan (Proctitis)
• Tumor-tumor Anorectal.
Faktor penyebab ambeien antara lain : Gangguan fungsi usus seperti sering diare, konstipasi (sulit buang air besar), gangguan pengosongan usus besar, sembelit, kehamilan dan melahirkan yang memberikan tekanan pada aliran darah bagian rectum / dubur, hal itu membuat pembuluh darah balik melebar.
• Pemakaian obat lokal misalnya : pencahar yang berlebihan, supositoria yang masuk dubur.
• Diet rendah serat, sehingga ada gangguan buang air besar dan mengejan.
Alkohol yang memberi akibat melebarnya pembuluh darah, juga hormon, oral kontraseptif, buah-buahan semacam nenas, durian, penyakit cirrhosis yang menyebabkan bendungan aliran balik.
Gambaran Klinis
Gejala–gejala yang timbul pada hemorrhoid tergantung pada tipe dan klasifikasi hemorrhoid. Yang paling menonjol adalah rasa benjolan pada dubur. Nyeri, terutama pada saat buang air besar, anus atau dubur basah, gatal-gatal dan ada pembuluh darah yang menonjol serta perdarahan keluar bersama kotoran (faeces) atau menetes berwarna merah segar. Bila perdarahan ini berlangsung lama bisa menyebabkan anemia.
Nyeri juga dapat disebabkan karena thrombus (pembekuan darah) di pembuluh darah dubur. Apabila gejala-gejala seperti gambaran klinis diatas timbul, maka gejala yang tersebut hampir sama dengan gejala yang timbul pada penyakit : kanker atau keganasan pada kolon rectum yang menimbulkan perdarahan sulit buang air besar, nyeri, basah dubur, penyakit sentinel kulit dubur, prolap rectum dan sebagainya.
Dengan timbulnya gejala diatas maka pihak rumah sakit harus melakukan pemeriksaan rutin.
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
• Inpeksi dubur, apakah ada benjolan –benjolan, letak arah penonjolan tersebut, warna tonjolan, luka-luka, serta thrombus.
• Colok dubur,yaitu memasukan jari-jari ke dalam anus untuk pemeriksaan, adakah tumor , darah, lendir, rasa nyeri, atau kotoran mengeras.
• Anus kopi dan prokto sigmoidoskopi, yaitu memasukan alat optic guna melihat bagian dalam dari anorectum.
Di samping timbul gejala tersebut, jika kesulitan buang air besar karena luka, muncul komplikasi yang sering menjadi sangat serius di antaranya ialah :
• Trombosis melingkar yaitu : Adanya penggumpalan darah dipembuluh darah balik atau hemorrhoid yang melingkari anus. Hal ini bisa mengakibatkan nekrose (pembusukan) anus dan kulit anus dengan rasa yang sangat nyeri.
• Bila penggumpalan darah terjadi infeksi, dan terjadi emboli seperti kuman dan nanah masuk aliran darah, bisa jadi berakibat fatal dan bisa menyebabkan absces hati.
• Bila terjadi perdarahan kronis akan berakibat anemia berat yang melemahkan tubuh.
Tipe atau macam hemorrhoid :
1. Hemorrhoid Internal yaitu : pelebaran pembuluh darah balik (pleksus), hemorrhoidalis superior diatas garis mukokutan(batas kulit luar dan dalam) dari anus.
2. Hemorrhoid Eksternal yaitu : Penonjolan pleksus hemorrhoidalis inferior, terdapat diluar garis mukokutan di bawah kulit luar anus.
Hemorrhoid Internal terdiri dari 4(empat) Stadium :
Stadium I. Tonjolan pleksus hemorrhoid kedalam lumen (saluran) anorectal yang tidak prolaps (keluar ) dari anus. Biasanya terdapat perdarahan menetes segar tanpa nyeri waktu defekasi (buang air besar).
Stadium II. Menonjol melalui anus saat mengejan, tetapi dapat masuk kembali secara spontan, bisa ada pendarahan dan rasa sakit.
Stadium III. Menonjol saat mengejan, dan harus didorong kembali sesudah defekasi, serta bisa ada pendarahan dan nyeri.
Stadium IV. Menonjol keluar anus dan tidak dapat didorong masuk. Biasanya, di samping itu juga ada perdarahan, serta timbul rasa nyeri yang hebat.
Jika terjadi hal tersebut diatas maka perlu dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan umum antara lain :
A. Pemeriksaan-pemeriksaan umum
• Menentukan klasifikasi.
• Laboratorium.
• Pemeriksaan penunjang, misalnya : protoskopi, endoskopi.
• Menjaga pola buang air besar yang teratur dan kotoran (faeces) tidak keras.
B. Terapi obat-obatan dan diet:
Diet : Dianjurkan mengonsumsi makanan banyak serat contohnya: sayur-sayuran, buah-buahan pisang, papaya. Yang tidak diperbolehkan adalah makanan atau minuman yang mengakibatkan melebarnya pembuluh darah, misalnya yang mengandung alcohol, buah nangka, duren, nenas, dan salak.
Obat-obatan : Baik yang lewat dubur maupun yang diminum, bertujuan menjaga pola buang air besar, melancarkan aliran darah, dan mengurangi rasa sakit.
C. Mengikat dengan gelang karet sehingga hemorrhoid lepas (ligasi)
D. Menyuntikkan dengan bahan agar pembuluh darah hilang (skelero terapi)
E. Pembedahan dengan mengambil / mengangkat hemorrhoidnya atau dengan stepler.
F. Tentang gaya hidup, khususnya pemakaian kloset (WC) yang duduk atau jongkok, masih belum ada penelitian, mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap hemorrhoid.
Indikasi Metode Pengobatan.
Pada stadium I diberikan obat-obatan, diet dan sklero terapi. Sedangkan pada stadium II diberikan obat-obatan, diet , ligasi, dan skleroterapi. Pada stadium III diberikan obat-obatan, diet, ligasi dan pembedahan. Sedangkan pada stadium IV hanya dilakukan pembedahan.
Jadi kewaspadaan terhadap keluhan perdarahan lewat dubur atau anus perlu ditingkatkan. Perdarahan tersebut tidak disebabkan oleh wasir / Ambeien / Hemorrhoid saja, tetapi bisa oleh tumor / keganasan / perlukaan dubur (anorectal).
Pengelolaan Hemorrhoid tergantung stadiumnya meliputi : diet, pengaturan pola buang air besar, obat-obatan serta pembedahan.____Oleh Dr. Sukarno Kasmoeri, SP.B
Sunday, January 24, 2010
STROKE – kenali gejalanya lebih dini
Stroke menduduki peringkat ke 2 penyebab kematian tertinggi setelah jantung, dan merupakan penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Karena demikian tingginya angka kematian dan kecacatan maka sangatlah penting kita mengenal tanda-tanda awal stroke dan segera mendapatkan penanganan medis, karena time is brain jika kita tidak mengenal, menunda-nunda untuk dibawa ke pelayanan kesehatan, maka kecacatan akan bersifat menetap dan kematian segera menjemput.
Sroke didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak yang ditandai dengan defisit neurologist fokal atau global yang terjadi secara mendadak sebagai akibat gangguan pembuluh darah otak.
Penyakit ini bukan hanya monopoli milik orang dengan usia lanjut, tetapi pada akhir-akhir ini sudah banyak bergeser menyerang usia lebih muda.
Stroke dibagi menjadi dua kelompok:
Stroke pendarahan
Stroke infark atau sumbatan.
Stroke pendarahan dibagi menjadi pendarahan intraserebral, yaitu pendarahan di dalam jaringan otak dan pendarahan subarachnoid, yaitu pendarahan di ruangan subarachnoid.
Stroke infark dibagi menjadi stroke infark trombotik dan stroke infark emboli. Stroke infark trombotik adalah stroke iskemik yang di sebabkan oleh trombosit di cabang-cabang arteri karotis iterna. Sedangkan stroke infark emboli adalah stroke iskhemik yang di sebabkan oleh emboli yang pada umumnya berasal dari jantung.
Faal dan Patogenesis
Otak yang hanya 2% dari berat seluruh badan relatif menerima banyak darah (15% dari seluruh darah yang dipompa oleh jantung permenit). Selanjutnya otak memakai 20% dari seluruh oksigen yang diperlukan badan manusia.
Data ini menunjukkan bahwa fungsi otak sangat tergantung dari aliran darah yang mengalir ke otak.
Pada orang dewasa yang sehat, aliran darah ke otak adalah 58 ml/100gram jar otak/menit. Bila aliran darah ke otak turun hingga 18 ml/100gram jar otak/menit maka akan terjadi penghentian aktivitas listrik dari neuron, tetapi struktur sel masih baik, hingga gejala ini masih reversible. Kondisi ini yang disebut ischemic penumbra, yaitu suatu daerah di mana sel inaktif, tetapi masih dapat berfungsi lagi bila perfusi menjadi normal.
Bila terjadi stroke, maka di suatu daerah tertentu dari otak akan terjadi kerusakan (baik karena infark maupun pendarahan). Neuron-neuron di daerah tersebut tentu akan mati, dan neuron yang rusak ini akan mengeluarkan glutamate, yang selanjutnya akan membanjiri sel-sel di sekitarnya. Glutamat ini menempel pada membran sel neuron di sekitar daerah primer yang terserang. Glutamat akan merusak membran sel neuron dan membuka kanal kalsium (calcium channels). Kemudian terjadilah influks kalsium yang mengakibatkan kematian sel. Sebelumnya, sel yang mati akan mengeluarkan glutamate, yang selanjutnya akan membanjiri lagi neuron-neuron di sekitarnya.
Neuron-neuron yang rusak juga akan melepaskan radikal bebas, yaitu charged oxygen molucelus(seperti nitric acide atau No) yang akan merombak molekul lemak dalam membrane sel, sehingga membrane sel akan bocor dan terjadilah influks kalsium.
Gejala yang terjadi adalah lumpuh, terasa berat, kesemutan, tebal separuh badan yang terjadi mendadak. Biasanya disertai bicara pelo atau kesulitan menelan. Pada beberapa kasus dijumpai gangguan fungsi kognitif atau memori, sakit kepala, pusing, muntah-muntah, hingga kesadaran menurun mendadak.
Pencegahan
Pencegahan primer :
Adalah langkah-langkah untuk mencegah terjadinya atheroma sebagai berikut:
Mengendalikan tekanan darah.
Mengurangi makan asam lemak jenuh.
Berhenti merokok.
Pencegahan sekunder :
Jika sudah terjadi TIA atau stroke, maka pencegahan dilakukan agar tidak terjadi stroke berulang.
Hipertensi diturunkan.
Turunkan kadar kolesterol yang tinggi.
Mengurangi obesitas, minum alkohol, isap rokok.
Menurunkan kadar gula pada penderita Diabetes Militus
Mengontrol penyakit jantung.
Olah raga
Mengurangi hematokrit yang meningkat.
Mengurangi trobosittosis dengan aspirin.
Faktor Resiko :
Hipertensi arterial.
Diabetes militus.
Penyakit jantung.
TIA dan completed stroke.
Merokok.
Hiperkolesterol.
Hiperuricemia
Alkoholisme.
Obesitas.
Hiperagregasi platelet dll.
Bagaimanapun pencegahan lebih baik daripada pengobatan, akan tetapi jika kita menemukan gejala-gejala stroke terutama pada orang yang memiliki factor resiko, tidak ada pilihan lain segera ke rumah sakit terdekat agar segera mendapatkan penanganan yang terbaik.____Oleh Dr.Syamsu Rahmadi,SP.P
Indikasi dan Komplikasi Operasi AMANDEL
Amandel atau tonsil merupakan jaringan limfoepitelial yang terdapat pada bagian atas saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Ada sepasang amandel yang terletak didalam lekukan tonsilaris, mudah digerakkan karena mempunyai selubung kapsul. Tonsil berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh, dan bersama dengan adenoid sering kali disebut sebagai benteng terdepan dari sistem ini.
Operasi amandel adalah sesuatu prosedur pembedahan untuk mengangkat palatine tonsil dari fosa tonsilaris, satu atau keduanya. Secara umum indikasinya adalah, manakala tosil sebagai sumber infeksi, dimana resiko bagi tubuh lebih besar daripada resiko tindakan operasi. Indikasi khususnya adalah tonsilitis kronis yang sering eksaserbasi akut atau memberi keluhan terus menerus, tonsillitis akut residivans, kambuh lebih dari 4-5 kali setahun. Selain itu juga adanya abses peritonsil, septikemi oleh karena tonsillitis, tonsil yang besar menyebabkan sumbatan yang mekanis, adanya tumor serta tonsil sebagai karier difteri.
Sebaiknya operasi amandel ditunda (kontra indikasi relatif) pada keadaan bibir sumbing, infeksi akut saluran nafas, pada penderita yang tidak diimunisasi pada daerah epidemi polio dan umur kurang dari 3 tahun. Operasi amandel tidak boleh dikerjakan pada penderita kelainan darah atau leukemia, purpura, hemofilia, anemi aplastik, penyakit sistemik yang tidak terkontrol : diabetes militus, penyakit jantung, epilepsi.
Komplikasi yang umum terjadi pada operasi amandel adalah perdarahan dikarenakan sistem vaskularisasi yang komplek. Perdarahan bisa terjadi selama operasi dan sesudah operasi, sering trjadi mulai hari ke 5 sampai hari ke 10. Pernah pula ditemukan terjadi pada hari ke 21 pascaoperasi. Komplikasi lainnya adalah gangguan fungsi imun tubuh dan infeksi seperti pneumonia dan abses paru karena aspirasi darah dan debris atau infeksi yang sudah ada sebelumnya, serta bermanifestasi pasca operasi.
Tindakan yang kurang hati-hati dapat menyebabkan ikut terangkatnya jaringan sekitar, suara menjadi bindeng, stenosis faring dan lesi pada lidah, gigi, uvula, dan syaraf.
Kesulitan berbicara terjadi 1% dari penderita dan berkembang menjadi rhinolalia atau suara bindeng.
Adanya rasa sakit yang meningkat setelah operasi dihubungkan dengan bertambahnya usia. Sakit tenggorokan sering dirasakan sebagai reffered pain, yang terbanyak frekwensinya dirasakan pada telinga. Dehidrasi bisa terjadi pada anak-anak dengan resiko tinggi yaitu : asupan makanan yang berkurang karena rasa sakit, penderita dengan riwayat muntah-muntah dan perdarahan serta pada anak usia kurang dari 3 tahun. Dilaporkan bahwa kematian akibat operasi amandel yang dilakukan oleh ahli THT dan ahli bius yang berpengalaman hanya 0,006 %. Penyebab kematian disebabkan komplikasi anestesi, berhentinya jantung dan perdarahan dengan atau tanpa aspirasi.____Oleh Dr.Rini Ardiana Rahayu, Sp.THT
Friday, January 22, 2010
Katarak
Katarak berasal dari bahasa Yunani, katarhakhies, dalam bahasa Inggris , cataract, dan dalam bahasa Latin, cataracta, yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular, dimana penglihatan seperti tertutup air terjun, yang nampak dengan kekeruhan lensa mata.
Pengertian katarak sendiri adalah setiap kekeruhan pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi ( penambahan cairan ) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduanya. Terdapat beberapa faktor penyebab antara lain yang paling utama adalah penambahan usia. Dengan bertambahnya usia, lensa makin keras. Penyebab katarak lainnya meliputi kelainan kongenital, berbagai penyakit mata, seperti glaukoma, uveitis serta akibat trauma pada mata. Katarak dapat juga terjadi karena paparan bahan toksik, pemakaian obat yang berlangsung lama, seperti kortiko steroid dan kelainan sistemik atau factor metabolik, seperti diabetes militus.
Pada umumnya kekeruhan ini mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Kekeruhan tipis pada lensa atau sebagaian menutup lensa, tidak terlalu banyak mengganggu penglihatan. Gejala katarak meliputi tajam penglihatan menurun, berkabut, berasap, silau sewaktu melihat cahaya (sinar matahari). Penglihatan penderita katarak lebih kabur pada siang hari ketimbang malam hari, dan terkadang penderita katarak dini melihat ganda sebuah benda. Ada beberapa macam katarak antara lain:
Katarak Kongenital
Adalah kekeruhan lensa yang terjadi sejak lahir. Biasanya bilateral atau kedua mata bersamaan. Terbanyak disebabkan infeksi virus rubella pada trisemester I kehamilan. Sebab lainnya bisa karena kelainan herediter atau karena gangguan metabolisme.
Katarak Juvenil
Merupakan katarak pada orang muda yang mulai terbentuk antara usia 1 sampai 9 tahun. Biasanya merupakan lanjutan dari katarak kongenital. Katarak ini termasuk dalam Developmental Cataract, yaitu kekeruhan lensa yang terjadi pada saat masih terjadi perkembangan serat-serat lensa, sehingga biasanya konsistensinya lembek seperti bubur dan disebut soft cataract.
Katarak Senil
Adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada orang berusia diatas 40 atau 50 tahun. Sering di jumpai, biasanya selalu bilateral dengan stadium mata yang satu lebih lanjut daripada satunya. Kekeruhan dapat dimulai dari bagian perifer korteks atau sekedar nucleus, sehingga gejala utama adalah penglihatan makin lama makin kabur.
Sejak mulai terjadinya kekeruhan sampai katarak menjadi matur, membutuhkan waktu beberapa bulan sampai bertahun-tahun. Gejala klinis meliputi tajam penglihatan menurun, seiring makin tebalnya kekeruhan lensa. Demikian pula bila kekeruhan terletak di sentral dari lensa penderita lebih kabur daripada kekeruhan diperfer.
Penderita merasa lebih enak membaca dekat tanpa kacamata seperti biasanya karena miopisasi. Kekeruhan disubkasular posterior menyebabkan penderita mengeluh silau atau penurunan penglihatan pada keadaan terang.
Katarak Insipiens
• Kekeruhan lensa belum nyata.
• Mata kabur tapi masih bisa dikoreksi dengan kacamata.
Katarak Imatur
• Kekeruhan belum mengenai seluruh tebal lensa bilik kita.
• Mata kabur sudah tidak bisa dikoreksi lagi dengan kacamata.
Katarak Matur
• Kekeruhan lensa total.
• Tajam penglihatan sangat menurun, hanya melihat lambaian tangan atau persepsi cahaya.
Pada katarak matur atau sudah matang, kekeruhan sudah mengenai seluruh lensa, warna putih keabuan, tajam penglihatan menurun, tinggal melihat gerakan tangan atau persepsi cahaya. Stadium ini baik untuk operasi karena lensa mudah dilepas.
Dari ditemukannya katarak hingga saat ini, belum ada pencegahan timbulnya katarak. Juga belum ada obat-obatannya, baik secara local maupun sistemik, yang efektif untuk mengobatinya. Pengobatan yang paling baik dan tepat saat ini ialah katarak ekstraksi dengan operasi.
Bila katarak masih dalam stadium insipien atau intumesen, mata sebaiknya diperiksakan secara baik. Sedangkan bila ada kelainan refraksi yang masih dapat dikoreksi maka berikan kaca mata yang terbaik.
Tunggu sampai stadium mature. Untuk sampai inilah penderita sebaiknya diperiksa secara periodik. Pembedahan dilakukan apabila kemunduran tajam penglihatan yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata. Pembedahan katarak senilai dikenal 2 bentuk yaitu: intra capsuler catarak ekstraksi (ICCE) dan ekstra capsuler catarak ekstraksi(ECCE).
Dengan adanya banyak operasi katarak, terdapat tehnik baru dengan cara menggunakan getaran suara ultrasonik yang disebut dengan phacoemulsification, yaitu penghancuran lensa dengan ultrasound, dan kemudian dilakukan aspirasi. Dengan adanya tehnik tambahan tersebut tidak perlu lagi menunggu sampai katarak stadium matur.
Saat ini setiap operasi katarak dapat diberikan lensa intra okuler (IOL) atau lensa tanam yang diletakkan pada posisi lensa yang sudah diambil, sehingga setelah operasi katarak tidak perlu lagi memakai kacamata yang tebal (+ 10 dioptri).
Dengan adanya sedikit pengertian tentang penyakit katarak tersebut, penderita katarak jangan takut untuk menjalani operasi, karena dengan kemajuan tehnologi kedokteran saat ini dapat mengurangi resiko kegagalan operasi. Selain itu segera periksakan secara intensif dan pengobatan secara teratur.
Kepada para penderita katarak, jangan takut untuk menjalani operasi, karena dengan kemajuan tehnologi kedokteran saat ini dapat mengurangi resiko kegagalan operasi. Jangan berobat ke alternatif atau tabib yang katanya dapat mengobati katarak tanpa operasi. Semua itu bohong.
Selain itu, saat ini banyak dipromosikan obat-obatan yang dapat menghilangkan katarak, seperti obat tetes mata herbal atau obat-obatan mata yang dibuat home industry serta tidak ada nomer register dari depkes. Obat semacam itu malah bisa memperparah atau merusak mata.____Oleh Dr.Tauhid Rafi'i, Sp.M
Monday, January 18, 2010
Paru-paru Basah
Infeksi di paru diiringi dengan keradangan yang menghasilkan cairan di kavum pleura, apabila dibiarkan volume cairan bertambah. Hal inilah yang disebut efusi pleura. Jadi cairan tidak masuk ke dalam jaringan paru tapi di luar paru. Gejala efusi pleura ditandai sulit bernapas, sesak napas dan rasa berat di dada yang terkena paru basah, karena paru tertekan oleh cairan yang mengisi kavum pleura.
Gejala lainnya tergantung penyebab efusi pleura, paling sering karena tuberkulosis sehingga bersamaan dengan gejala tuberkulosis yaitu batuk berdahak, nafsu makan turun, panas badan meriang, badan lemah dan keluar keringat sore hari. Efusi pleura karena tuberkulosis biasanya sering terjadi pada usia muda, sedangkan pada usia lanjut sering kali di sebabkan proses keganasan , baik kanker paru maupun metastasis dari keganasan organ lainnya seperti kanker payudara.
Untuk menentukan penyebab efusi pleura, diperlukan analisis cairan plura. Bila diketahui cairan pleura eksudat atau hemoragis biasanya di sebabkan infeksi seperti tuberkulosis atau pneumonia, proses keganasan, infark paru dan kelainan autoimun seperti SLE dan artristis rheumatoid. Dan manakala cairan pleura diketahui transudat biasanya penyakit penyebab efusi pleura adalah hipoalbuminemia pada sirosis hepatis atau ganguan hati dan pada gagal ginjal kronis serta gangguan pompa jantung (peningkatan tekanan hidrostatik) pada gagal jantung. Biasanya efusi pleura transudat terjadi pada kedua paru atau bilateral.
Efusi pleura yang disebabkan trauma pada toraks dinamakan hematotoraks, bedanya dengan efusi hemoragik pada hematotoraks kadar hemoglobin lebih tinggi. Efusi pleura yang mengalami supurasi, cairan pleura berubah menjadi pus atau nanah, dinamakan empyema. Biasanya empyema primer terjadi pada penderita kencing manis, dan empyema sekunder bisa terjadi karena pengambilan cairan sebelumnya yang kurang steril.
Pengambilan cairan pleura atau pleura/torasentesis harus segera di lakukan untuk menghindari proses organisasi atau timbulnya endapan cairan pleura(kerak). Dalam waktu 2 minggu cairan pleura akan menjadi kerak ibarat kuah soto di dalam panci yang tidak di panasi. Selain pengambilan cairan pleura di berikan pengobatan primer efusi pleura.
Apabila disebabkan tuberkulosis tentunya di berikan pengobatan tuberkulosis, namun kalau di sebabkan proses keganasan cairan sulit di bendung. Dalam waktu 1-2 hari setelah dilakukan torasentesis terjadi lagi penumpukan cairan, sehingga diperlukan tindakan pleurodesis atau melekatkan pleura viseralis dan parietalis sebagai upaya mengendalikan cairan pleura. Pengambilan cairan pada empyema dan hematotoraks tidak cukup dengan pungsi pleura biasa, diperlukan pemasangan drainage toraks dengan tujuan evakuasi cairan dapat lebih sempurna.____oleh Dr. Atok Irawan, Sp.P
Sunday, January 17, 2010
A - F untuk kesehatan jantung
- Aspirin atau Antiplatelet
- Body weight dan Blood pressure
Agar terhindar dari gangguan jantung, mereka yang kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan bobotnya hingga mencapai bobot ideal, yaitu yang body mass index-nya <25vkg/m2. Demikian pula dengan tekanan darah yang sebaiknya dijaga sekitar <130/85 mmHg.
- Cigarette smoking dan Cholesterol
- Diet dan Diabetes
- Exercise dan Education
Olahraga, meski jalan kaki ringan sekalipun, boleh dibilang merupakan unsur mutlak untuk mencegah PJK. Sedangkan penyebaran informasi mengenai PJK merupakan salah satu upaya pencegahan untuk memperkecil timbulnya kasus-kasus maupun angka kematian akibat PJK.
- Family Screening
Pemeriksaan atau check -up kesehatan pada keluarga penderita PJK penting dilakukan agar gangguan atau resiko PJK sedini mungkin dapat diketahui dan kalau perlu diatasi. Cek kesehatan ini semakin penting artinya bila:
- Semakin muda usia anggota keluarga yang terkena PJK.
- Semakin dekat hubungan darah.
- Semakin banyak anggota keluarga langsung yang terkena PJK atau penyakit pembuluh darah lain.
Saturday, January 16, 2010
Indikasi operasi usus buntu APENDISITIS
Apendicitis adalah radang pada begian usus berbentuk seperti tabung pendek yang buntu, panjang 7-10 cm, tumbuh pada sambungan usus besar dan usus halus. Biasanya berisi lemak dan tidak mempunyai fungsi khusus. Radang dapat terjadi karena tinja yang mengeras atau cacing pada usus. Dalam kondisi seperti itu harus segera mendapatkan penanganan dokter untuk operasi. Jika tidak segera di operasi, akan menyebabkan komplikasi yang serius di dalam tubuh.
Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan (Apendicitis kronis), tetapi banyak kasus yang memerlukan operasi dengan menyingkirkan usus buntu yang terinfeksi. Bila tidak di rawat dengan benar akan menimbulkan angka kematian yang cukup tinggi. Hal itu terjadi karena infeksi yang menyeluruh pada isi perut (peritonitis) dan shock ketika usus yang terinfeksi hancur. Peradangan akibat infeksi pada usus buntu bisa mengakibatkan penanahan. Bila infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal dari usus besar atau sekum (cecum). Usus buntu besarnya sekitar kelingking tangan dan terletak diperut kanan bawah. Strukturnya seperti bagian usus lainnya . Namun, lendirnya banyak mengandung kelenjar yang senantiasa mengeluarkan lendir.
Pada mulut usus buntu bisa terjadi penyempitan atau penyumbatan yang menimbulkan timbunan lendir di dalam rongganya. Bila terjadi genangan lendir di situ, kuman di dalam usus besar bisa tumbuh cepat di sana. Bila peradangan itu pecah, maka kotoran manusia beserta kumannya menyebar ke rongga perut. Makanya, bila peradangan ini tidak di operasi bisa mengakibatkan kematian.
Pada orang dengan daya tahan tubuh yang kuat, proses penyakit dan peradangannya berjalan perlahan dan menahun. Biasanya jaringan penggantung usus bereaksi dengan menyelubungi usus buntu yang sakit. Akibatnya proses peradangan dan penanahan tidak dapat meluas. Penyumbatan usus buntu terjadi karena pembesaran kelenjar dindingnya. Kondisi ini biasa terjadi pada anak-anak. Pada orang dewasa, penyumbatan ini terjadi karena gumpalan tinja yang membatu atau biji-bijian yang masuk kedalamnya, cacing, bahkan tumor.
Gejala
Radang usus buntu atau apendisitis dapat menyerang siapa saja. Gejalanya seperti sakit maag biasa sehingga penderita seringkali mengabaikannya. Gejala tersebut cenderung mendadak dan umumnya semakin meningkat. Gejalanya lain adalah sebagai berikut
• Rasa nyeri yang di mulai pada perut bagian tengah (seperti sakit maag) dan mejalar ke perut bagian bawah kanan.
• Rasa sakit tersebut akan semakin meningkat, sehingga pada saat berjalanpun si penderita akan merasa sangat sakit sehingga akan mengambil sikap membungkuk pada saat berjalan
• Bila radang semakin meluas dapat menimbulkan rasa mual, bahkan muntah, dan bahkan nafsu makan sangat menurun.
• Demam akan timbul apabila radang tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat.
Pemeriksaan Penunjang
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, meliputi pemeriksaan panggul, rectum(dubur), pemeriksaan laboratorium darah, urin, roentgen abdomen (perut), USG (bila perlu), CT SCAN (bila perlu).
Penanggulangan
Apabila radang terus berlanjut, penderita akan merasakan nyeri yang semakin hebat. Pada keadaan seperti itu, obat antibiotika tidak berguna lagi dan diperlukan operasi oleh dokter bedah. Bila keadaan ini gagal diketahui oleh dokter atau si penderita sendiri kurang peduli, maka keadaannya akan semakin gawat. Akibatnya, pecahnya usus buntu dan lebih parah, infeksi akan menyebar ke dalam rongga perut. Kondisi tersebut menimbulkan infeksi pada bagian lapisan perut atau di sebut juga peritonitis(radang pada selaput perut).
Pemeriksaan penunjang yang biasa di lakukan oleh dokter, yaitu pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan panggul, rectum(dubur), dan darah maupun urin. Operasi untuk usus buntu dapat dilakukan melalui operasi terbuka (perut langsung dibedah). Tindakan juga bisa di lakukan dengan alat laparoskopi(perut hanya di sayat kecil pada bagian bawah pusar, dan sayatan kecil lainnya di lakukan pada daerah usus buntu).____Oleh Dr. Hernowo Sp.B
Diet Penderita Hipertensi
Hipertensi adalah penyakit yang banyak menyerang manusia pada usia 30 tahun sampai usia lanjut. Usia tersebut memang rentan untuk melakukan banyak aktivitas, yang dapat mengakibatkan hipertensi. Namun, hipertensi dapat dihindari dengan cara mengatur pola makan, yang selama ini sangat diacuhkan oleh masyarakat pada umumnya. Dengan pola makan yang asal-asalan bebagai penyakit akan mudah timbul.
Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan untuk penderita hipertensi. Selain mengkonsumsi makanan dan obat secara rutin, penderita hipertensi juga harus menghindari beberapa makanan, antara lain dengan melakukan diet rendah garam.
Sumber pemicu hipertensi yang perlu di waspadai antara lain garam dapur (NaCi), MSG ( Monosodium Glutamat) dan pengawet makanan ( Sodium Karbonat). Sumber lain yang harus di waspadai banyak dari makanan di luar rumah seperti makanan di warung, restoran, hotel, dan catering. Biasanya makanan yang disajikan di tempat seperti itu menggunakan penyedap rasa yang mengandung MSG.
Ada juga sumber natrium terselubung yang terdapat pada biskuit, roti, soda, makanan yang di awetkan atau di kalengkan, termasuk dendeng, abon, cornet beef, daging asap, ham, ikan asin, ikan pindang, ebi, sarden, udang, kerang, telur asin, daging kambing, keju, margarine, asinan, dan buah dalam kaleng. Selain itu sumber natrium juga terdapat vetsin, soda kue, magi, terasi, petis, taoco, saus tomat, kecap, selai, jeli. Kandungan berbahaya itu juga banyak mengendap dalam kelompok makanan jeroan, antara lain otak, hati, ginjal, paru, dan usus.
Banyak masyarakat salah kaprah dalam mengartikan diet rendah garam. Mereka membatasi penggunaan garam dapur, tetapi masih mengkonsumsi vetsin.
Diet macam ini yang membuat tensi darah tetap tinggi.
Selain diet rendah garam diperlukan juga diet rendah kolestrol dengan lemak terbatas yang terdapat pada minyak kelapa, lemak hewan, mentega. Kebutuhan lemak tersebut dapat diganti dengan menggunakan minyak kacang atau kedelai, minyak jagung, minyak bunga matahari dalam jumlah yang ditentukan.
Diet rendah kolestrol tidak hanya mengurangi penggunaan minyak, tapi juga konsumsi daging harus dibatasi dengan cukup menikmatinya hanya tiga kali seminggu. Idealnya adalah daging ayam tanpa kulit. Seharusnya pula menghindari jeroan, daging kambing, sosis, kepiting, udang, cumi, kupang, dan kuning telur. Konsumsi susu full cream sebaiknya diganti dengan susu skim,
Sedangkan untuk diet tinggi serat terbagi dua macam, antara lain serat kasar (crude fiber) dan serat makanan (dietary fiber). Serat kasar banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Selain terdapat pada buah dan sayuran, serat makanan juga ada pada beras, kentang, singkong, dan kacang hijau. Makanan yang diajurkan untuk di konsumsi mengandung karbohidrat : Beras, beras tumbuk, beras merah, havermout, sumber protein nabati yang terdapat pada kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan
Diantara beberapa macam diet tersebut sangat di anjurkan untuk melakukan diet rendah kalori bagi mereka yang mengalami kegemukan. Caranya, dengan menghindari makanan yang banyak mengandung lemak, gurih, manis contohnya : daging berlemak, lemak hewan, jeroan, sosis, kelapa, santan, minyak kelapa, margarine, cake, es krim, gula, coklat, dan susu kental manis.____Oleh Puji Astuti, SKM