Friday, January 22, 2010

Katarak

Mata merupakan organ tubuh paling penting yang termasuk salah satu dari panca indera manusia maupun makhluk hidup lainnya. Dengan adanya mata, manusia dapat melihat berbagai keindahan dunia. Oleh sebab itu, kesehatan mata perlu dijaga sejak seseorang lahir di dunia. Ada beberapa penyebab mata tidak berfungsi, diantaranya kebutaan yang disebabkan oleh penyakit katarak.
Katarak berasal dari bahasa Yunani, katarhakhies, dalam bahasa Inggris , cataract, dan dalam bahasa Latin, cataracta, yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular, dimana penglihatan seperti tertutup air terjun, yang nampak dengan kekeruhan lensa mata.
Pengertian katarak sendiri adalah setiap kekeruhan pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi ( penambahan cairan ) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduanya. Terdapat beberapa faktor penyebab antara lain yang paling utama adalah penambahan usia. Dengan bertambahnya usia, lensa makin keras. Penyebab katarak lainnya meliputi kelainan kongenital, berbagai penyakit mata, seperti glaukoma, uveitis serta akibat trauma pada mata. Katarak dapat juga terjadi karena paparan bahan toksik, pemakaian obat yang berlangsung lama, seperti kortiko steroid dan kelainan sistemik atau factor metabolik, seperti diabetes militus.
Pada umumnya kekeruhan ini mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Kekeruhan tipis pada lensa atau sebagaian menutup lensa, tidak terlalu banyak mengganggu penglihatan. Gejala katarak meliputi tajam penglihatan menurun, berkabut, berasap, silau sewaktu melihat cahaya (sinar matahari). Penglihatan penderita katarak lebih kabur pada siang hari ketimbang malam hari, dan terkadang penderita katarak dini melihat ganda sebuah benda. Ada beberapa macam katarak antara lain:
Katarak Kongenital
Adalah kekeruhan lensa yang terjadi sejak lahir. Biasanya bilateral atau kedua mata bersamaan. Terbanyak disebabkan infeksi virus rubella pada trisemester I kehamilan. Sebab lainnya bisa karena kelainan herediter atau karena gangguan metabolisme.
Katarak Juvenil
Merupakan katarak pada orang muda yang mulai terbentuk antara usia 1 sampai 9 tahun. Biasanya merupakan lanjutan dari katarak kongenital. Katarak ini termasuk dalam Developmental Cataract, yaitu kekeruhan lensa yang terjadi pada saat masih terjadi perkembangan serat-serat lensa, sehingga biasanya konsistensinya lembek seperti bubur dan disebut soft cataract.
Katarak Senil
Adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada orang berusia diatas 40 atau 50 tahun. Sering di jumpai, biasanya selalu bilateral dengan stadium mata yang satu lebih lanjut daripada satunya. Kekeruhan dapat dimulai dari bagian perifer korteks atau sekedar nucleus, sehingga gejala utama adalah penglihatan makin lama makin kabur.
Sejak mulai terjadinya kekeruhan sampai katarak menjadi matur, membutuhkan waktu beberapa bulan sampai bertahun-tahun. Gejala klinis meliputi tajam penglihatan menurun, seiring makin tebalnya kekeruhan lensa. Demikian pula bila kekeruhan terletak di sentral dari lensa penderita lebih kabur daripada kekeruhan diperfer.
Penderita merasa lebih enak membaca dekat tanpa kacamata seperti biasanya karena miopisasi. Kekeruhan disubkasular posterior menyebabkan penderita mengeluh silau atau penurunan penglihatan pada keadaan terang.
Katarak Insipiens
• Kekeruhan lensa belum nyata.
• Mata kabur tapi masih bisa dikoreksi dengan kacamata.
Katarak Imatur
• Kekeruhan belum mengenai seluruh tebal lensa bilik kita.
• Mata kabur sudah tidak bisa dikoreksi lagi dengan kacamata.
Katarak Matur
• Kekeruhan lensa total.
• Tajam penglihatan sangat menurun, hanya melihat lambaian tangan atau persepsi cahaya.
Pada katarak matur atau sudah matang, kekeruhan sudah mengenai seluruh lensa, warna putih keabuan, tajam penglihatan menurun, tinggal melihat gerakan tangan atau persepsi cahaya. Stadium ini baik untuk operasi karena lensa mudah dilepas.
Dari ditemukannya katarak hingga saat ini, belum ada pencegahan timbulnya katarak. Juga belum ada obat-obatannya, baik secara local maupun sistemik, yang efektif untuk mengobatinya. Pengobatan yang paling baik dan tepat saat ini ialah katarak ekstraksi dengan operasi.
Bila katarak masih dalam stadium insipien atau intumesen, mata sebaiknya diperiksakan secara baik. Sedangkan bila ada kelainan refraksi yang masih dapat dikoreksi maka berikan kaca mata yang terbaik.
Tunggu sampai stadium mature. Untuk sampai inilah penderita sebaiknya diperiksa secara periodik. Pembedahan dilakukan apabila kemunduran tajam penglihatan yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata. Pembedahan katarak senilai dikenal 2 bentuk yaitu: intra capsuler catarak ekstraksi (ICCE) dan ekstra capsuler catarak ekstraksi(ECCE).
Dengan adanya banyak operasi katarak, terdapat tehnik baru dengan cara menggunakan getaran suara ultrasonik yang disebut dengan phacoemulsification, yaitu penghancuran lensa dengan ultrasound, dan kemudian dilakukan aspirasi. Dengan adanya tehnik tambahan tersebut tidak perlu lagi menunggu sampai katarak stadium matur.
Saat ini setiap operasi katarak dapat diberikan lensa intra okuler (IOL) atau lensa tanam yang diletakkan pada posisi lensa yang sudah diambil, sehingga setelah operasi katarak tidak perlu lagi memakai kacamata yang tebal (+ 10 dioptri).
Dengan adanya sedikit pengertian tentang penyakit katarak tersebut, penderita katarak jangan takut untuk menjalani operasi, karena dengan kemajuan tehnologi kedokteran saat ini dapat mengurangi resiko kegagalan operasi. Selain itu segera periksakan secara intensif dan pengobatan secara teratur.
Kepada para penderita katarak, jangan takut untuk menjalani operasi, karena dengan kemajuan tehnologi kedokteran saat ini dapat mengurangi resiko kegagalan operasi. Jangan berobat ke alternatif atau tabib yang katanya dapat mengobati katarak tanpa operasi. Semua itu bohong.
Selain itu, saat ini banyak dipromosikan obat-obatan yang dapat menghilangkan katarak, seperti obat tetes mata herbal atau obat-obatan mata yang dibuat home industry serta tidak ada nomer register dari depkes. Obat semacam itu malah bisa memperparah atau merusak mata.____Oleh Dr.Tauhid Rafi'i, Sp.M

No comments:

Post a Comment