Sunday, January 24, 2010

Indikasi dan Komplikasi Operasi AMANDEL

Operasi amandel (tonsillectomy) merupakan operasi yang sering dilakukan oleh dokter ahli THT. Kebanyakan operasi ini dikerjakan secara terencana, sehingga persiapan dilakukan sebagaimana mestinya. Banyak penderita dan keluarganya beranggapan bahwa dengan dilakukannya operasi amandel masalah akan terselesaikan. Pada kenyataannya, seringkali setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan indikasi operasi, tetapi mereka tidak mudah diberikan pengertian. Oleh karena itu dokter ahli THT penting memberikan informasi mengenai indikasi dan komplikasi sebelum dilakukannya operasi amandel.
Amandel atau tonsil merupakan jaringan limfoepitelial yang terdapat pada bagian atas saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Ada sepasang amandel yang terletak didalam lekukan tonsilaris, mudah digerakkan karena mempunyai selubung kapsul. Tonsil berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh, dan bersama dengan adenoid sering kali disebut sebagai benteng terdepan dari sistem ini.
Operasi amandel adalah sesuatu prosedur pembedahan untuk mengangkat palatine tonsil dari fosa tonsilaris, satu atau keduanya. Secara umum indikasinya adalah, manakala tosil sebagai sumber infeksi, dimana resiko bagi tubuh lebih besar daripada resiko tindakan operasi. Indikasi khususnya adalah tonsilitis kronis yang sering eksaserbasi akut atau memberi keluhan terus menerus, tonsillitis akut residivans, kambuh lebih dari 4-5 kali setahun. Selain itu juga adanya abses peritonsil, septikemi oleh karena tonsillitis, tonsil yang besar menyebabkan sumbatan yang mekanis, adanya tumor serta tonsil sebagai karier difteri.
Sebaiknya operasi amandel ditunda (kontra indikasi relatif) pada keadaan bibir sumbing, infeksi akut saluran nafas, pada penderita yang tidak diimunisasi pada daerah epidemi polio dan umur kurang dari 3 tahun. Operasi amandel tidak boleh dikerjakan pada penderita kelainan darah atau leukemia, purpura, hemofilia, anemi aplastik, penyakit sistemik yang tidak terkontrol : diabetes militus, penyakit jantung, epilepsi.
Komplikasi yang umum terjadi pada operasi amandel adalah perdarahan dikarenakan sistem vaskularisasi yang komplek. Perdarahan bisa terjadi selama operasi dan sesudah operasi, sering trjadi mulai hari ke 5 sampai hari ke 10. Pernah pula ditemukan terjadi pada hari ke 21 pascaoperasi. Komplikasi lainnya adalah gangguan fungsi imun tubuh dan infeksi seperti pneumonia dan abses paru karena aspirasi darah dan debris atau infeksi yang sudah ada sebelumnya, serta bermanifestasi pasca operasi.
Tindakan yang kurang hati-hati dapat menyebabkan ikut terangkatnya jaringan sekitar, suara menjadi bindeng, stenosis faring dan lesi pada lidah, gigi, uvula, dan syaraf.
Kesulitan berbicara terjadi 1% dari penderita dan berkembang menjadi rhinolalia atau suara bindeng.
Adanya rasa sakit yang meningkat setelah operasi dihubungkan dengan bertambahnya usia. Sakit tenggorokan sering dirasakan sebagai reffered pain, yang terbanyak frekwensinya dirasakan pada telinga. Dehidrasi bisa terjadi pada anak-anak dengan resiko tinggi yaitu : asupan makanan yang berkurang karena rasa sakit, penderita dengan riwayat muntah-muntah dan perdarahan serta pada anak usia kurang dari 3 tahun. Dilaporkan bahwa kematian akibat operasi amandel yang dilakukan oleh ahli THT dan ahli bius yang berpengalaman hanya 0,006 %. Penyebab kematian disebabkan komplikasi anestesi, berhentinya jantung dan perdarahan dengan atau tanpa aspirasi.____Oleh Dr.Rini Ardiana Rahayu, Sp.THT

1 comment:

  1. Best 10 Casinos in the USA | Mapyro
    Check out our list of 김해 출장샵 the 태백 출장마사지 best 10 casinos in 2021. the Borgata 이천 출장마사지 Hotel Casino & Spa, Atlantic City and Atlantic City, 공주 출장마사지 New 밀양 출장샵 Jersey, United States.

    ReplyDelete