Monday, January 25, 2010

Wasir alias AMBEIEN

Wasir merupakan satu penyakit penyebab pendarahan lewat dubur pada penderita, di mana akan terjadi pelebaran pembuluh darah baik dalam kumpulan pembuluh darah Dubur ( Pleksus Hemorrhoidalis ). Jadi hemorrhoid bisa dikatakan varises pada pembuluh darah balik dubur. Tidak hanya wasir yang dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah dalam dubur, juga penyakit lain dengan gejala hampir sama, antara lain:

• Perlukaan kronis pada dubur (Fissure in Ano)
• Abses pada dubur (Abscess Anorectal)
• Ada saluran bernanah kronis (fistula in Ano)
• Peradangan (Proctitis)
• Tumor-tumor Anorectal.

Faktor penyebab ambeien antara lain : Gangguan fungsi usus seperti sering diare, konstipasi (sulit buang air besar), gangguan pengosongan usus besar, sembelit, kehamilan dan melahirkan yang memberikan tekanan pada aliran darah bagian rectum / dubur, hal itu membuat pembuluh darah balik melebar.

• Pemakaian obat lokal misalnya : pencahar yang berlebihan, supositoria yang masuk dubur.
• Diet rendah serat, sehingga ada gangguan buang air besar dan mengejan.

Alkohol yang memberi akibat melebarnya pembuluh darah, juga hormon, oral kontraseptif, buah-buahan semacam nenas, durian, penyakit cirrhosis yang menyebabkan bendungan aliran balik.

Gambaran Klinis
Gejala–gejala yang timbul pada hemorrhoid tergantung pada tipe dan klasifikasi hemorrhoid. Yang paling menonjol adalah rasa benjolan pada dubur. Nyeri, terutama pada saat buang air besar, anus atau dubur basah, gatal-gatal dan ada pembuluh darah yang menonjol serta perdarahan keluar bersama kotoran (faeces) atau menetes berwarna merah segar. Bila perdarahan ini berlangsung lama bisa menyebabkan anemia.
Nyeri juga dapat disebabkan karena thrombus (pembekuan darah) di pembuluh darah dubur. Apabila gejala-gejala seperti gambaran klinis diatas timbul, maka gejala yang tersebut hampir sama dengan gejala yang timbul pada penyakit : kanker atau keganasan pada kolon rectum yang menimbulkan perdarahan sulit buang air besar, nyeri, basah dubur, penyakit sentinel kulit dubur, prolap rectum dan sebagainya.
Dengan timbulnya gejala diatas maka pihak rumah sakit harus melakukan pemeriksaan rutin.
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
• Inpeksi dubur, apakah ada benjolan –benjolan, letak arah penonjolan tersebut, warna tonjolan, luka-luka, serta thrombus.
• Colok dubur,yaitu memasukan jari-jari ke dalam anus untuk pemeriksaan, adakah tumor , darah, lendir, rasa nyeri, atau kotoran mengeras.
• Anus kopi dan prokto sigmoidoskopi, yaitu memasukan alat optic guna melihat bagian dalam dari anorectum.

Di samping timbul gejala tersebut, jika kesulitan buang air besar karena luka, muncul komplikasi yang sering menjadi sangat serius di antaranya ialah :
• Trombosis melingkar yaitu : Adanya penggumpalan darah dipembuluh darah balik atau hemorrhoid yang melingkari anus. Hal ini bisa mengakibatkan nekrose (pembusukan) anus dan kulit anus dengan rasa yang sangat nyeri.
• Bila penggumpalan darah terjadi infeksi, dan terjadi emboli seperti kuman dan nanah masuk aliran darah, bisa jadi berakibat fatal dan bisa menyebabkan absces hati.
• Bila terjadi perdarahan kronis akan berakibat anemia berat yang melemahkan tubuh.

Tipe atau macam hemorrhoid :
1. Hemorrhoid Internal yaitu : pelebaran pembuluh darah balik (pleksus), hemorrhoidalis superior diatas garis mukokutan(batas kulit luar dan dalam) dari anus.
2. Hemorrhoid Eksternal yaitu : Penonjolan pleksus hemorrhoidalis inferior, terdapat diluar garis mukokutan di bawah kulit luar anus.

Hemorrhoid Internal terdiri dari 4(empat) Stadium :

Stadium I. Tonjolan pleksus hemorrhoid kedalam lumen (saluran) anorectal yang tidak prolaps (keluar ) dari anus. Biasanya terdapat perdarahan menetes segar tanpa nyeri waktu defekasi (buang air besar).
Stadium II. Menonjol melalui anus saat mengejan, tetapi dapat masuk kembali secara spontan, bisa ada pendarahan dan rasa sakit.
Stadium III. Menonjol saat mengejan, dan harus didorong kembali sesudah defekasi, serta bisa ada pendarahan dan nyeri.
Stadium IV. Menonjol keluar anus dan tidak dapat didorong masuk. Biasanya, di samping itu juga ada perdarahan, serta timbul rasa nyeri yang hebat.

Jika terjadi hal tersebut diatas maka perlu dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan umum antara lain :

A. Pemeriksaan-pemeriksaan umum
• Menentukan klasifikasi.
• Laboratorium.
• Pemeriksaan penunjang, misalnya : protoskopi, endoskopi.
• Menjaga pola buang air besar yang teratur dan kotoran (faeces) tidak keras.
B. Terapi obat-obatan dan diet:
Diet : Dianjurkan mengonsumsi makanan banyak serat contohnya: sayur-sayuran, buah-buahan pisang, papaya. Yang tidak diperbolehkan adalah makanan atau minuman yang mengakibatkan melebarnya pembuluh darah, misalnya yang mengandung alcohol, buah nangka, duren, nenas, dan salak.
Obat-obatan : Baik yang lewat dubur maupun yang diminum, bertujuan menjaga pola buang air besar, melancarkan aliran darah, dan mengurangi rasa sakit.
C. Mengikat dengan gelang karet sehingga hemorrhoid lepas (ligasi)
D. Menyuntikkan dengan bahan agar pembuluh darah hilang (skelero terapi)
E. Pembedahan dengan mengambil / mengangkat hemorrhoidnya atau dengan stepler.
F. Tentang gaya hidup, khususnya pemakaian kloset (WC) yang duduk atau jongkok, masih belum ada penelitian, mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap hemorrhoid.

Indikasi Metode Pengobatan.
Pada stadium I diberikan obat-obatan, diet dan sklero terapi. Sedangkan pada stadium II diberikan obat-obatan, diet , ligasi, dan skleroterapi. Pada stadium III diberikan obat-obatan, diet, ligasi dan pembedahan. Sedangkan pada stadium IV hanya dilakukan pembedahan.
Jadi kewaspadaan terhadap keluhan perdarahan lewat dubur atau anus perlu ditingkatkan. Perdarahan tersebut tidak disebabkan oleh wasir / Ambeien / Hemorrhoid saja, tetapi bisa oleh tumor / keganasan / perlukaan dubur (anorectal).
Pengelolaan Hemorrhoid tergantung stadiumnya meliputi : diet, pengaturan pola buang air besar, obat-obatan serta pembedahan.____Oleh Dr. Sukarno Kasmoeri, SP.B

1 comment: