Mimisan (epistaksis) dapat terjadi kapan dan dimanapun, sesuai dengan data yang diperoleh dari suatu sumber , di USA terjadi lebih dari 800 ribu penduduk dengan kasus epistaksis atau dikenal dengan sebutan mimisan, datang ke unit emergency (IRD). Data lain menyebutkan, sebanyak 10-12% orang dewasa pernah mengalami satu kali hidung berdarahitu dalam satu tahun. Disebutkan juga, sebanyak 60 % orang dewasa pernah mengalami satu kali episode “mimisan” dalam hidupnya. Epistaksis adalah pendarahan dari kavum nasi. Epistaksis bukan penyakit, namun merupakan suatu gejala yang timbul akibat dari suatu gejala penyakit.
Penyebab
1. Lokal.
a. Idiopatik.
b. Trauma.
- Korek-korek hidung.
- Sisi atau bersin yang terlalu keras.
- Olah raga atau kecelakaan lalu lintas.
- Tindakan dokter dalam usaha mengeluarkan benda asing atau akibat operasi hidung.
c. Radang.
- Biasanya sekret hidung bercampur darah, misalnya pada rinitis akuta, sinusitis maksilaris, difteria nasi, ulkus lues, TBC, dan lepra.
2. Umum.
a. Penyakit darah, misalnya trombositopeni, hemofili, leukemia.
b. Penyakit pembuluh darah, misalnya arteriosclerosis, hipertensi.
c. Tekanan udara yang rendah pada posisi tinggi, misalnya di pegunungan, di pesawat terbang.
d. Penyakit infeksi dengan febris tinggi, misalnya influenza, tifusabdominalis, pneumonia, demam hemoragik.
e. Tekanan vena yang tinggi, misalnya pertusis, penyakit jantung pulmonal, tumor leher dan toraks.
f. Gangguan hormonal, misalnya menstruasi.
Lokasi Pendarahan
1. Anterior kavum nasi.
Pada anak-anak dan dewasa muda biasanya 80% berasal dari daerah anteroinferior septum nasi yang disebut Area little, di mana terdapat pleksus Kiesselbach, yang merupakan anastomosis pembuluh-pembuluh darah pada septum nasi. Daerah ini mudah dicapai jari tangan waktu korek-korek hidung.
2. Posterior kavum nasi
Pada hipertensi biasanya pendarahan terjadi pada pertengahan posterior konka inferior ( dari a sfenopalatina).
Pada karsinoma nasofaring dan angiofibroma nasofaring, pendarahan berasal dari nasofaring. Kadang-kadang asal perdarahan sulit ditentukan karena seakan-akan merembes dari dinding kavum nasi.
Terapi
Tindakan dibawah ini dikerjakan secara berurutan, bila cara sebelumnya tidak berhasil menghentikan pendarahan.
1. Bekuan darah dikeluarkan dengan cara sisi, sehingga asal perdarahan tampak. Disamping itu, bekuan darah akan menyebabkan pembuluh darah sulit vasokonstriksi sehingga perdarahan akan terus terjadi.
2. Jepit ala nasi 5-15 menit, biasanya berhasil bila perdarahan berasal dari pleksus Kiesselbach.
3. Masukkan kapas yang telah ditetesi dengan larutanTetrakain-efedrin 1% ke dalam kavum nasi selama 10 menit. Tetrakain untuk anestesi dan efedrin sebagai vasokonstriktor. Vasokonstriktor akan menimbulkan vasokonstriksi pembuluh darah sehingga perdarahan berhenti dan dapat mengecilkan konka sehingga kavum nasi menjadi lebih luas, dengan demikian sumber perdarahan akan dapat dilihat lebih jelas. Anestesi diperlukan untuk tindakan selanjutnya.
4. Kaustik dengan asam triklorasetik 100% mulai dari sekitar tempat perdarahan ke tengah (pleksus Kiesselbach).
5. Beri tampon boorzalf(vaselin + acidum boricum). Tampon dibuat dari kain kasa berupa pita dengan lebar ±1,5 cm dan dimasukkan ke dalam kavum nasiyang berdarah. Bila masih ada perdarahan, isikan juga tampon pada sisi yang sehat untuk manambah tekanan. Tampon dibiarkan 24 jam.
6. Tampon Belloque. Biasanya dipakai pada perdarahan yang berasal dari bagian belakang kavum nasi, koane atau nasofaring. Untuk menahan supaya tampon cukup padat dan tidak jauhke anterior maupun posterior dipasang penahan pada nares dan nasofaring. Tampon ini sering juga disebut antero-posterior nasal pack.
7. Ligasi arteri, yaitu biasanya a. karotis eksterna.
Disamping terapi lokal tersebut di atas, terapi umum sangat perlu yaitu infus, tranfusi darah dan pemberian antibiotik bila tampon dipasang lebih dari 24 jam.
Tuesday, February 23, 2010
Sunday, February 21, 2010
6 Jurus Kaki Mulus Bebas Varises
Varises merupakan momok bagi perempuan. Momok karena kaki kurang lagi seksi, yang otomatis bakal mengganggu kepercayaan diri. Padahal, hanya perlu langkah sederhana agar varises tak menjangkiti.
Menurut ahli bedah Dr.Lakshmi Nawasasi, SpB. Varises adalah keadaan dimana pembuluh darah balik/vena membesar dan berkelok-kelok “Istilah varises umumnya ditujukan di daerah tungkai meskipun sebenarnya dapat terjadi di daerah yang lain,” kata Lakshmi.
Ia malanjutkan, varises berhubungan erat dengan kelemahan struktur tonus otot pembuluh darah balik atau vena. Pada dasarnya, kata Lakshmi, vena tidak mempunyai cukup kekuatan untuk mendorong darah kembali ke peredaran, karena arah alirannya keatas. Untuk membantu darah bergerak keatas, vena dilengkapi katup. Katup terbuka untuk mambiarkan darah mengalir, kemudian katup menutup kembali setelah darah melaluinya. Jika tonus otot di sekitar pembuluh vena kurang kekuatannya / lemah, maka terjadilah stasis(aliran darah terhenti) dan darah cenderung berkumpul di dasar vena, sehingga vena melebar. Akibatnya, timbul pengendapan darah di pembuluh vena yang kemudian membentuk tonjolan besar berkelok-kelok berwarna kebiru-biruan, yang kemudian dikenal sebagai varises.
Varises memang lebih banyak menyerang perempuan, tapi jangan salah. Sebab, sekitar 10-15% laki-laki juga rentan varises. Meski istilah varises lebih sering digunakan untuk tungkai bawah, namun varises dapat juga terjadi ditempat lain, misalnya varikokel, esofagus dan anorektal (hemoroid)
Kenali Pemicunya
Lakshmi menuturkan, varises terkait keturunan. Varises juga erat kaitannya dengan hormonal. Kejadian varises meningkat pada masa menstruasi, kehamilan, trisemester I dan II serta penggunaan obat kontrasepsi. Kondisi tersebut diduga menyebabkan tonus vena menjadi berkurang. Selain itu obesitas juga dapat memicu varises karena mengakibatkan vena menjadi kurang baik dan meningkatkan volume darah.
Faktor usia atau penuaan juga menjadi pemicu varises. Pada usia tua terjadi fibroelastis pembuluh darah vena, elastisitas berkurang dan tonus otot juga berkurang. Pada orang yang banyak bekerja sambil berdiri, unsur gravitasi menyebabkan tonus harus bekerja keras untuk mengembalikan darah ke atas. Pemicu lainnya adalah pernah mengalami cedera di kaki dan mengalami keadaan dimana tekanan dalam perut meningkat.
Disamping pemicu, perempuan juga wajib mengetahui gajala varises. Antara lain, dijumpai gambaran pembuluh darah balik / vena yang melebar dan berkelok-kelok. Selain itu dijumpai tanda lain, misalnya gatal, kaki terasa berat, pegal dan cepat lelah, terutama pada malam hari dan setelah melakukan aktivitas. Kemudian, bengkak di pergelangan kaki, biasanya akan berkurang bila kaki dielevasi / ditinggikan. Nyeri kaki terutama pada pagi hari dan berkurang bila dipakai berjalan, kram pada malam hari, perbedaan warna kulit di sekitar pembuluh vena yang mengalami gangguan, serta kemerahan, tampak kering dan sensasi gatal pada kulit yang terkena.
Gejala lain jika terjadi trauma ringan di daerah yang mengalami gangguan maka dapat berakibat pendarahan lebih banyak dari normal dan / atau mengalami proses penyembuhan yang lebih lama dan kulit diatas pergelangan kaki menjadi mengeras.
Untuk memastikan varises, kata Lakshmi, biasanya dilakukan beberapa tes. Paling sederhana adalah berdiri selama 5-10 menit, maka varises akan terlihat. Selain itu, tes Brodie-trendelenburg yang prinsipnya menilai aliran vena kembali jika sebelumnya dilakukan penekanan di vena. Apakah diameter vena akan tidak berubah atau akan bertambah besar atau justru besarnya vena berkurang / hilang ? Ultrasonografi (USG) dapat mendeteksi varises, dengan cara menilai anatomi vena yang terkena. Doppler ultrasound dapat mendeteksi aliran darah vena sehingga dapat memberikan informasi kompetensi aliran darah yang menuju katup terutama yang di dalam. Tindakan tersebut bermanfaat dilakukan sebelum prosedur operasi dilakukan.
Awas Kambuh !
Ada berapa cara tata laksana varises. Semuanya bertujuan untuk mencegah kekambuhan. Sebab, setelah pembedahan, 10% pasien mengalami varises kembali. Penyebab terbanyak adalah kegagalan meligasi / mengikat seluruh vena yang terlihat.
Penatalaksanaan tersebut bisa non operatif, dengan prinsip utama menurunkan aliran darah dan tekanan darah dalam vena. Caranya antara lain balut tekan dan elastik stocking atau bebat elastik sepanjang hari kecuali tidur. Metode lain yang termasuk non operatif adalah skleroterapi (injeksi-kompresi). Biasanya dilakukan pada varises di bawah lutut dan bukan untuk tindakan kosmetik karena akan menyebabkan kulit berwarna lebih gelap.
Varises juga bisa diatasi dengan pembedahan. Indikasi pembedahan adalah pernah mengalami pendarahan akibat ulkus varises, nyeri berulang akibat varises dan pertimbangan kosmetik.
Tindakan minimal invasive, misalnya endovenous thermal ablation yang meliputi endivenous laser ablation(ERA), kata Lakshmi, belum populer di Indonesia. “ELA dan ERA hanya dilakukan oleh dokter-dokter yang berpengalaman dan membutuhkan peralatan khusus.”
Tip Mencegah
1. Olahraga secara teratur
2. Mempertahankan berat badan di kisaran normal.
3. Jangan terlalu sering menggunakan sepatu bertumit tinggi karena akan menyebabkan beban kaki jadi lebih berat.
4. Hindari duduk lama sambil menyilangkan kaki. Posisi itu akan menyebabkan aliran darah terhambat.
5. Meninggikan kaki secara teratur untuk membantu pembuluh darah balik/vena agar tidak bekerja terlalu berat.
6. Jalan-jalan dianjurkan, tapi duduk serta berdiri dalam waktu yang lama harus dihindari.
Menurut ahli bedah Dr.Lakshmi Nawasasi, SpB. Varises adalah keadaan dimana pembuluh darah balik/vena membesar dan berkelok-kelok “Istilah varises umumnya ditujukan di daerah tungkai meskipun sebenarnya dapat terjadi di daerah yang lain,” kata Lakshmi.
Ia malanjutkan, varises berhubungan erat dengan kelemahan struktur tonus otot pembuluh darah balik atau vena. Pada dasarnya, kata Lakshmi, vena tidak mempunyai cukup kekuatan untuk mendorong darah kembali ke peredaran, karena arah alirannya keatas. Untuk membantu darah bergerak keatas, vena dilengkapi katup. Katup terbuka untuk mambiarkan darah mengalir, kemudian katup menutup kembali setelah darah melaluinya. Jika tonus otot di sekitar pembuluh vena kurang kekuatannya / lemah, maka terjadilah stasis(aliran darah terhenti) dan darah cenderung berkumpul di dasar vena, sehingga vena melebar. Akibatnya, timbul pengendapan darah di pembuluh vena yang kemudian membentuk tonjolan besar berkelok-kelok berwarna kebiru-biruan, yang kemudian dikenal sebagai varises.
Varises memang lebih banyak menyerang perempuan, tapi jangan salah. Sebab, sekitar 10-15% laki-laki juga rentan varises. Meski istilah varises lebih sering digunakan untuk tungkai bawah, namun varises dapat juga terjadi ditempat lain, misalnya varikokel, esofagus dan anorektal (hemoroid)
Kenali Pemicunya
Lakshmi menuturkan, varises terkait keturunan. Varises juga erat kaitannya dengan hormonal. Kejadian varises meningkat pada masa menstruasi, kehamilan, trisemester I dan II serta penggunaan obat kontrasepsi. Kondisi tersebut diduga menyebabkan tonus vena menjadi berkurang. Selain itu obesitas juga dapat memicu varises karena mengakibatkan vena menjadi kurang baik dan meningkatkan volume darah.
Faktor usia atau penuaan juga menjadi pemicu varises. Pada usia tua terjadi fibroelastis pembuluh darah vena, elastisitas berkurang dan tonus otot juga berkurang. Pada orang yang banyak bekerja sambil berdiri, unsur gravitasi menyebabkan tonus harus bekerja keras untuk mengembalikan darah ke atas. Pemicu lainnya adalah pernah mengalami cedera di kaki dan mengalami keadaan dimana tekanan dalam perut meningkat.
Disamping pemicu, perempuan juga wajib mengetahui gajala varises. Antara lain, dijumpai gambaran pembuluh darah balik / vena yang melebar dan berkelok-kelok. Selain itu dijumpai tanda lain, misalnya gatal, kaki terasa berat, pegal dan cepat lelah, terutama pada malam hari dan setelah melakukan aktivitas. Kemudian, bengkak di pergelangan kaki, biasanya akan berkurang bila kaki dielevasi / ditinggikan. Nyeri kaki terutama pada pagi hari dan berkurang bila dipakai berjalan, kram pada malam hari, perbedaan warna kulit di sekitar pembuluh vena yang mengalami gangguan, serta kemerahan, tampak kering dan sensasi gatal pada kulit yang terkena.
Gejala lain jika terjadi trauma ringan di daerah yang mengalami gangguan maka dapat berakibat pendarahan lebih banyak dari normal dan / atau mengalami proses penyembuhan yang lebih lama dan kulit diatas pergelangan kaki menjadi mengeras.
Untuk memastikan varises, kata Lakshmi, biasanya dilakukan beberapa tes. Paling sederhana adalah berdiri selama 5-10 menit, maka varises akan terlihat. Selain itu, tes Brodie-trendelenburg yang prinsipnya menilai aliran vena kembali jika sebelumnya dilakukan penekanan di vena. Apakah diameter vena akan tidak berubah atau akan bertambah besar atau justru besarnya vena berkurang / hilang ? Ultrasonografi (USG) dapat mendeteksi varises, dengan cara menilai anatomi vena yang terkena. Doppler ultrasound dapat mendeteksi aliran darah vena sehingga dapat memberikan informasi kompetensi aliran darah yang menuju katup terutama yang di dalam. Tindakan tersebut bermanfaat dilakukan sebelum prosedur operasi dilakukan.
Awas Kambuh !
Ada berapa cara tata laksana varises. Semuanya bertujuan untuk mencegah kekambuhan. Sebab, setelah pembedahan, 10% pasien mengalami varises kembali. Penyebab terbanyak adalah kegagalan meligasi / mengikat seluruh vena yang terlihat.
Penatalaksanaan tersebut bisa non operatif, dengan prinsip utama menurunkan aliran darah dan tekanan darah dalam vena. Caranya antara lain balut tekan dan elastik stocking atau bebat elastik sepanjang hari kecuali tidur. Metode lain yang termasuk non operatif adalah skleroterapi (injeksi-kompresi). Biasanya dilakukan pada varises di bawah lutut dan bukan untuk tindakan kosmetik karena akan menyebabkan kulit berwarna lebih gelap.
Varises juga bisa diatasi dengan pembedahan. Indikasi pembedahan adalah pernah mengalami pendarahan akibat ulkus varises, nyeri berulang akibat varises dan pertimbangan kosmetik.
Tindakan minimal invasive, misalnya endovenous thermal ablation yang meliputi endivenous laser ablation(ERA), kata Lakshmi, belum populer di Indonesia. “ELA dan ERA hanya dilakukan oleh dokter-dokter yang berpengalaman dan membutuhkan peralatan khusus.”
Tip Mencegah
1. Olahraga secara teratur
2. Mempertahankan berat badan di kisaran normal.
3. Jangan terlalu sering menggunakan sepatu bertumit tinggi karena akan menyebabkan beban kaki jadi lebih berat.
4. Hindari duduk lama sambil menyilangkan kaki. Posisi itu akan menyebabkan aliran darah terhambat.
5. Meninggikan kaki secara teratur untuk membantu pembuluh darah balik/vena agar tidak bekerja terlalu berat.
6. Jalan-jalan dianjurkan, tapi duduk serta berdiri dalam waktu yang lama harus dihindari.
Friday, February 19, 2010
Marah Dulu, Berhenti Merokok Kemudian
Kedengarannya lucu, namun itulah kenyataannya. Untuk membuat seorang perokok berhenti , ternyata ia harus dibuat marah dulu. Hal itu bukan omong kosong, melainkan berdasarkan fakta dan riset ilmiah.
Periset University of California menguji 20 orang, dan menemukan kadar nikotin terkait dengan reaksi kemarahan. Tapi, kadar tersebut tidak berlaku bagi orang yang memakai koyo nikotin. Peneliti menduga, perokok lebih mudah menjadi pemarah, dan mengelola amarah tersebut menjadi bagian penting dalam program menghentikan kecanduan rokok.
Jurnal Behaviora and Brain Functions menulis, untuk mencapai kesimpulan tersebut, peneliti meminta peserta studi main game komputer. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok, yakni perokok, memakai koyo nikotin, dan koyo plasebo.
Setelah beberapa putaran, setiap kelompok itu boleh membuat kegaduhan, dengan volume suara yang disusun sebelumnya. Studi menemukan, peserta yang tidak memakai koyo nikotin, ternyata bereaksi dengan kegaduhan tersebut. Peneliti percaya, nikotin mempengaruhi bagian di otak yang bertanggungjawab tehadap emosi.
Menurut peneliti, pada umumnya perokok merupakan orang yang sukar untuk tenang. Sedikit saja gelisah, mereka akan menyalakan rokok supaya bisa menenangkan diri.
Sekitar 1 dari 4 orang di Negara-negara barat saat ini merupakan perokok. Jumlah perokok konstan dalam beberapa tahun terakhir, setelah satu dekade lalu jumlah perokok cenderung turun.
Ketua peneliti , Jean Gehricke, M.D mengatakan, pengobatan dengan terapi perilaku, misalnya latihan mengelola amarah membantu pecandu rokok untuk mengurangi rasa ketagihannya.
Program berhenti merokok yang digiatkan NHS menggunakan kombinasi terapi pengganti nikotin dan konseling untuk membantu perokok berhenti, namun manajemen amarah belum pernah di uji coba.
Juru bicara NHS mengatakan, hasil penelitian tersebut menarik ditindaklanjuti dan layak dicoba NHS. “ Sejauh ini, metode yang kami gunakan berhasil untuk membantu perokok berhenti. Dengan dukungan NHS, perokok 4 kali lebih besar berhenti merokok.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) hingga kini terus mengkampanyekan program pengendalian tembakau melalui Framework Cinvention on Tobacco Control (FCTC). Apalagi, rokok merupakan salah satu pemicu utama masalah kesehatan termasuk menjadi pembunuh utama melalui kanker paru.
Periset University of California menguji 20 orang, dan menemukan kadar nikotin terkait dengan reaksi kemarahan. Tapi, kadar tersebut tidak berlaku bagi orang yang memakai koyo nikotin. Peneliti menduga, perokok lebih mudah menjadi pemarah, dan mengelola amarah tersebut menjadi bagian penting dalam program menghentikan kecanduan rokok.
Jurnal Behaviora and Brain Functions menulis, untuk mencapai kesimpulan tersebut, peneliti meminta peserta studi main game komputer. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok, yakni perokok, memakai koyo nikotin, dan koyo plasebo.
Setelah beberapa putaran, setiap kelompok itu boleh membuat kegaduhan, dengan volume suara yang disusun sebelumnya. Studi menemukan, peserta yang tidak memakai koyo nikotin, ternyata bereaksi dengan kegaduhan tersebut. Peneliti percaya, nikotin mempengaruhi bagian di otak yang bertanggungjawab tehadap emosi.
Menurut peneliti, pada umumnya perokok merupakan orang yang sukar untuk tenang. Sedikit saja gelisah, mereka akan menyalakan rokok supaya bisa menenangkan diri.
Sekitar 1 dari 4 orang di Negara-negara barat saat ini merupakan perokok. Jumlah perokok konstan dalam beberapa tahun terakhir, setelah satu dekade lalu jumlah perokok cenderung turun.
Ketua peneliti , Jean Gehricke, M.D mengatakan, pengobatan dengan terapi perilaku, misalnya latihan mengelola amarah membantu pecandu rokok untuk mengurangi rasa ketagihannya.
Program berhenti merokok yang digiatkan NHS menggunakan kombinasi terapi pengganti nikotin dan konseling untuk membantu perokok berhenti, namun manajemen amarah belum pernah di uji coba.
Juru bicara NHS mengatakan, hasil penelitian tersebut menarik ditindaklanjuti dan layak dicoba NHS. “ Sejauh ini, metode yang kami gunakan berhasil untuk membantu perokok berhenti. Dengan dukungan NHS, perokok 4 kali lebih besar berhenti merokok.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) hingga kini terus mengkampanyekan program pengendalian tembakau melalui Framework Cinvention on Tobacco Control (FCTC). Apalagi, rokok merupakan salah satu pemicu utama masalah kesehatan termasuk menjadi pembunuh utama melalui kanker paru.
Thursday, February 18, 2010
Fakta terbaru Manfaat Asam Folat
Bayi yang memperoleh asupan asam folat mencukupi tak hanya mampu melawan cacat bawaan. Sebuah studi terbaru membuktikan, asam folat juga ampuh mencegah bayi lahir premature dan efek jantung.
Dengan hasil itu, para ahli kandungan menyarankan agar jumlah asupan asam folat di sejumlah makanan ibu hamil di tingkatkan.
Asam folat merupakan bentuk artificial folat, vitamin B yang ditemukan di sayuran hijau, sitrus, dan kacang yang dikeringkan. Setiap orang perlu asupan folat secara rutin karena khasiatnya yang penting untuk pertumbuhan sel. Apalagi, tubuh tidak menyimpan cukup folat.
Ibu hamil perlu folat dalam jumlah lebih banyak. Asupan folat yang cukup saat awal kehamilan dapat mencegah cacat lahir di otak dan tulang belakang atau neural tube defect (NTD), termasuk spina bifida. Defek tersebut jumlahnya jauh berkurang sejak pemerintah Amerika Serikat tahun 1998 melakukan kebijakan fortifikasi folat ke dalam sejumlah produk pangan. Misalnya roti, sereal dan pasta.
Dua studi utama menunjukan, pemberian folat memberi perlindungan lebih. Pertama, periset Texas yang menganalisis selama 35 ribu ibu hamil. Ditemukan ibu hamil yang minum tablet asam folat setahun sebelum hamil, resiko memiliki bayi lahir premature berhasil berkurang setengahnya. Kedua, riset di Kanada yang mengamati sekitar 1,3 juta kelahiran di Quebec sejak tahun 1990. Angka kejadian defek jantung serius berkurang hampir 6% setahun sejak Kanada memberlakukan fortifikasi pada Desember 1998.
Masalahnya, agak sulit untuk mencukupi kebutuhan folat dan diet sehari-hari. Maka, otoritas kesehatan menyarankan semua ibu minum vitamin yang mengandung 400 mg asam folat. Bahkan bila ibu tersebut tidak merencanakan kehamilan, kebutuhan folat wajib tercukupi. Di Amerika Serikat, rekomendasi asam folat adalah 400-800 mikrogram setiap hari.
Untuk menjangkau agar semua ibu tercukupi kebutuhan folatnya, tak hanya yang sedang hamil, maka fortifikasi makanan dengan menambahkan zat kaya folat untuk menjamin kecukupan folat adalah sebuah keharusan. Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga merekomendasikan fortifikasi folat di produk pangan.
Dengan hasil itu, para ahli kandungan menyarankan agar jumlah asupan asam folat di sejumlah makanan ibu hamil di tingkatkan.
Asam folat merupakan bentuk artificial folat, vitamin B yang ditemukan di sayuran hijau, sitrus, dan kacang yang dikeringkan. Setiap orang perlu asupan folat secara rutin karena khasiatnya yang penting untuk pertumbuhan sel. Apalagi, tubuh tidak menyimpan cukup folat.
Ibu hamil perlu folat dalam jumlah lebih banyak. Asupan folat yang cukup saat awal kehamilan dapat mencegah cacat lahir di otak dan tulang belakang atau neural tube defect (NTD), termasuk spina bifida. Defek tersebut jumlahnya jauh berkurang sejak pemerintah Amerika Serikat tahun 1998 melakukan kebijakan fortifikasi folat ke dalam sejumlah produk pangan. Misalnya roti, sereal dan pasta.
Dua studi utama menunjukan, pemberian folat memberi perlindungan lebih. Pertama, periset Texas yang menganalisis selama 35 ribu ibu hamil. Ditemukan ibu hamil yang minum tablet asam folat setahun sebelum hamil, resiko memiliki bayi lahir premature berhasil berkurang setengahnya. Kedua, riset di Kanada yang mengamati sekitar 1,3 juta kelahiran di Quebec sejak tahun 1990. Angka kejadian defek jantung serius berkurang hampir 6% setahun sejak Kanada memberlakukan fortifikasi pada Desember 1998.
Masalahnya, agak sulit untuk mencukupi kebutuhan folat dan diet sehari-hari. Maka, otoritas kesehatan menyarankan semua ibu minum vitamin yang mengandung 400 mg asam folat. Bahkan bila ibu tersebut tidak merencanakan kehamilan, kebutuhan folat wajib tercukupi. Di Amerika Serikat, rekomendasi asam folat adalah 400-800 mikrogram setiap hari.
Untuk menjangkau agar semua ibu tercukupi kebutuhan folatnya, tak hanya yang sedang hamil, maka fortifikasi makanan dengan menambahkan zat kaya folat untuk menjamin kecukupan folat adalah sebuah keharusan. Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga merekomendasikan fortifikasi folat di produk pangan.
Tuesday, February 16, 2010
Disfungsi Seks Perempuan
Fungsi seksual normal terdiri dari dua tahap. Pertama tumescence, yaitu aliran darah memenuhi organ genital sehingga menimbulkan ereksi pada pria dan lubrikasi pada vagina pada wanita. Kedua detumescence, yaitu keluarnya aliran darah dari daerah genital setelah terjadinya orgasme.
Respon fisiologis dari fungsi seksual pada orang dewasa normal dan sehat meliputi 4 fase : fase perangsangan, fase pendataran, fase orgasme dan fase resolusi. Disfungsi seksual berarti terganggunya salah satu atau lebih dari tahapan tersebut yang menyebabkan seorang individu atau pasangannya gagal menikmati aktivitas seksual normal.
Disfungsi seksual pada perempuan meliputi gangguan dorongan seksual, gangguan bangkitan seksual, gangguan orgasme, dan gangguan nyeri hubungan seks yaitu dyspareunia, vaginismus. Gangguan dorongan seksual dikarenakan faktor hormon seks, faktor psikis, keadaan kesehatan tubuh dan pengalaman seksual sebelumnya.
Gangguan bangkitan seksual adalah terhambatnya pelendiran vagina, tiadanya ereksi klitoris dan tidak terjadinya reaksi pada labia. Gangguan orgasme meliputi disfungsi orgasme primer, sekunder dan situasional.
Penyebab disfungsi seksual pada wanita karena penyebab fisik yaitu faktor hormonal, vaskulogenik, neorogenik dan miogenik. Sedangkan penyebab psikis disebabkan sikap keluarga yang negative terhadap seks, pengalaman seks yang traumatik, kecemasan, perasaan bersalah, depresi, rasa percaya diri yang rendah, takut hamil, takut tertular penyakit, komunikasi yang tidak baik, rasa tidak percaya kepada pasangan, kejenuhan, hilangnya daya tarik fisik terhadap pasangannya, percaya pada mitos seks dan keadaan melupakan atau menekan seksualitas.
Penanganannya meliputi konseling, pemberian obat, alat Bantu seks dan terapi seks. Sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi disfungsi seks pada perempuan yaitu menerima informasi yang benar tentang seksualitas, hindari pengalaman seksual yang traumatic, pelihara kesehatan kelamin dan kesehatan tubuh secara umum, binalah kehidupan seksual dengan pasangan agar berlangsung harmonis, jangan malu menyampaikan kepada pasangan bila terjadi masalah seksual dan segera atasi dengan cara yang ilmiah bila terjadi masalah seksual. Meskipun disfungsi seksual bukan suatu yang mengancam nyawa, namun bisa menimbulkan dampak besar dalam hubungan interpersonal dan kualitas hidup.---->DR. Wahyu Widiyoko,Sp. OG
Respon fisiologis dari fungsi seksual pada orang dewasa normal dan sehat meliputi 4 fase : fase perangsangan, fase pendataran, fase orgasme dan fase resolusi. Disfungsi seksual berarti terganggunya salah satu atau lebih dari tahapan tersebut yang menyebabkan seorang individu atau pasangannya gagal menikmati aktivitas seksual normal.
Disfungsi seksual pada perempuan meliputi gangguan dorongan seksual, gangguan bangkitan seksual, gangguan orgasme, dan gangguan nyeri hubungan seks yaitu dyspareunia, vaginismus. Gangguan dorongan seksual dikarenakan faktor hormon seks, faktor psikis, keadaan kesehatan tubuh dan pengalaman seksual sebelumnya.
Gangguan bangkitan seksual adalah terhambatnya pelendiran vagina, tiadanya ereksi klitoris dan tidak terjadinya reaksi pada labia. Gangguan orgasme meliputi disfungsi orgasme primer, sekunder dan situasional.
Penyebab disfungsi seksual pada wanita karena penyebab fisik yaitu faktor hormonal, vaskulogenik, neorogenik dan miogenik. Sedangkan penyebab psikis disebabkan sikap keluarga yang negative terhadap seks, pengalaman seks yang traumatik, kecemasan, perasaan bersalah, depresi, rasa percaya diri yang rendah, takut hamil, takut tertular penyakit, komunikasi yang tidak baik, rasa tidak percaya kepada pasangan, kejenuhan, hilangnya daya tarik fisik terhadap pasangannya, percaya pada mitos seks dan keadaan melupakan atau menekan seksualitas.
Penanganannya meliputi konseling, pemberian obat, alat Bantu seks dan terapi seks. Sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi disfungsi seks pada perempuan yaitu menerima informasi yang benar tentang seksualitas, hindari pengalaman seksual yang traumatic, pelihara kesehatan kelamin dan kesehatan tubuh secara umum, binalah kehidupan seksual dengan pasangan agar berlangsung harmonis, jangan malu menyampaikan kepada pasangan bila terjadi masalah seksual dan segera atasi dengan cara yang ilmiah bila terjadi masalah seksual. Meskipun disfungsi seksual bukan suatu yang mengancam nyawa, namun bisa menimbulkan dampak besar dalam hubungan interpersonal dan kualitas hidup.---->DR. Wahyu Widiyoko,Sp. OG
Monday, February 15, 2010
Kekerasan Sexual pada Anak
Pengertian kekerasan seksual pada anak adalah pemuasan seksual dengan obyek anak oleh orang dewasa atau setidaknya pelaku lebih tua 5 tahun. Bentuk kekerasan seksual dengan sentuhan yaitu memegang tubuh, menyuruh memegang alat kelamin dan memerkosa (oral, anal, vaginal) maupun tanpa sentuhan yaitu memperlihatkan gambar porno atau alat kelamin, mempertontonkan aktivitas seksual serta bicara porno.
Menurut LPA Jatim, kasus perkosaan pada anak tahun 2004 terdapat 272 kasus, tahun 2005 sejumlah 456 kasus. 65% berumur kurang dari 25 tahun, 52% berusia kurang dari 19 tahun dan 7,9% berumur kurang dari 10 tahun.
Dampak psikologis pascaperkosaan fase akut berupa gejala emosional yaitu cemas, takut, depresi bahkan bisa sampai terjadi gangguan jiwa. Sepertiga korban masih merasakan ketakutan dan bayangan buruk sampai akhir tahun pertama setelah kejadian. Dampak jangka panjangnya seperti bom waktu, anak mengisolasi diri atau mengurung diri, takut bertemu orang, takut sendirian dan cemas berlebihan. Tetapi pada keadaan tertentu korban justru menikmati hubungan seksual tersebut.
Tingkat kecemasan korban lebih tinggi bila korban mengenal pelaku, mengalami penganiayaan dan ancaman, terjadi penetrasi seksual, hubungan korban tidak dekat dengan ibunya dan korban menutup diri. Beberapa kondisi sosial yang dapat membuahkan kekerasan seksual pada anak :
1. Fenomena anak jalanan (anjal). Anak jalanan berpeluang menjadi korban kekerasan seksual dengan kondisi tanpa perlindungan, pengayoman, berkelana, mudah dibujuk dan dimanfaatkan.
2. Eksploitasi seks pada anak diperjualbelikan(Traficking). Alasan ekonomi, dianggap bebas penyakit menular seksual (PMS), disukai pelanggan. Di daerah wisata sering terjadi Child sexual abuse oleh wisatawan asing.
3. Membanjirnya informasi melalui media massa . Lemahnya peran yang berwajib dalam peredaran produk-produk pornografi seperti VCD atau internet. Lemahnya pengawasan orang tua, sehingga anak bebas menikmati tayangan tersebut.
4. Keadaan luar biasa misalnya pengungsian.
Beberapa upaya pencegahan meliputi :
1. Memperkuat fungsi keluarga sebagai pengayom anak.
2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam memberi pedidikan seks kepada anak.
3. Pengawasan yang baik di lembaga-lembaga pendidikan, asrama dan panti.
4. Kebijakan dan peraturan pemerintah yang memihak anak.
5. Penegakan hukum berupa tindakan tegas untuk pelaku.
6. Meningkatkan hubungan sosial yang baik di masyarakat.
Penanganan secara khusus berupa konseling dan adanya Crisis Centre amat diperlukan. ------>Oleh Dr. Wuryaning, SpKJ.
Menurut LPA Jatim, kasus perkosaan pada anak tahun 2004 terdapat 272 kasus, tahun 2005 sejumlah 456 kasus. 65% berumur kurang dari 25 tahun, 52% berusia kurang dari 19 tahun dan 7,9% berumur kurang dari 10 tahun.
Dampak psikologis pascaperkosaan fase akut berupa gejala emosional yaitu cemas, takut, depresi bahkan bisa sampai terjadi gangguan jiwa. Sepertiga korban masih merasakan ketakutan dan bayangan buruk sampai akhir tahun pertama setelah kejadian. Dampak jangka panjangnya seperti bom waktu, anak mengisolasi diri atau mengurung diri, takut bertemu orang, takut sendirian dan cemas berlebihan. Tetapi pada keadaan tertentu korban justru menikmati hubungan seksual tersebut.
Tingkat kecemasan korban lebih tinggi bila korban mengenal pelaku, mengalami penganiayaan dan ancaman, terjadi penetrasi seksual, hubungan korban tidak dekat dengan ibunya dan korban menutup diri. Beberapa kondisi sosial yang dapat membuahkan kekerasan seksual pada anak :
1. Fenomena anak jalanan (anjal). Anak jalanan berpeluang menjadi korban kekerasan seksual dengan kondisi tanpa perlindungan, pengayoman, berkelana, mudah dibujuk dan dimanfaatkan.
2. Eksploitasi seks pada anak diperjualbelikan(Traficking). Alasan ekonomi, dianggap bebas penyakit menular seksual (PMS), disukai pelanggan. Di daerah wisata sering terjadi Child sexual abuse oleh wisatawan asing.
3. Membanjirnya informasi melalui media massa . Lemahnya peran yang berwajib dalam peredaran produk-produk pornografi seperti VCD atau internet. Lemahnya pengawasan orang tua, sehingga anak bebas menikmati tayangan tersebut.
4. Keadaan luar biasa misalnya pengungsian.
Beberapa upaya pencegahan meliputi :
1. Memperkuat fungsi keluarga sebagai pengayom anak.
2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam memberi pedidikan seks kepada anak.
3. Pengawasan yang baik di lembaga-lembaga pendidikan, asrama dan panti.
4. Kebijakan dan peraturan pemerintah yang memihak anak.
5. Penegakan hukum berupa tindakan tegas untuk pelaku.
6. Meningkatkan hubungan sosial yang baik di masyarakat.
Penanganan secara khusus berupa konseling dan adanya Crisis Centre amat diperlukan. ------>Oleh Dr. Wuryaning, SpKJ.
Saturday, February 13, 2010
Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
Mengobati tekanan darah tinggi berarti melindungi organ syaraf, mata, jantung dan ginjal.
Tekanan darah adalah tekanan yang berasal dari jantung yang memompa darah terus menerus mengalir ke seluruh pembuluh darah. Darah dan berbagai bahan makanan diperlukan untuk kehidupan organ-organ tubuh manusia. Tekanan darah ada 2 macam, yaitu tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolic (TDD). Tekanan darah sistolik adalah nilai atas tekanan pada saat jantung memompa. Sedangkan tekanan darah diastolik adalah nilai bawah pada saat jantung “istirahat”.
Hipertensi (HTN) adalah peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah (arteri) yaitu TDS ≥ 140 mmHg dan atau TDD ≥ 90 mmHg.
TDS sering berubah-ubah, dipengaruhi aktivitas fisik – paling tinggi waktu pagi hari, paling rendah saat tidur malam hari, sedangkan TDD relatif sama sepanjang hari.
Hipertensi “The Sillent Killer”
Hipertensi merupakan masalah kualitas hidup dan beban pendanaan terhadap penanganan hipertensi. Penderita perlu diingatkan mengenai pengobatan hipertensi terus menerus, kegagalan terapi hipertensi berarti penurunan kualitas hidup, terutama bila terjadi komplikasi hipertensi yang dapat berupa serangan otak (stroke), serangan jantung (infark miokard), dan gangguan ginjal yang menuju ke gagal ginjal.
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga Indonesia 1995 (SKRT, 1995), prevalensi hipertensi, di Indonesia adalah 4,8-18,8% (based on borderline hipertension) dan kelompok perempuan ternyata lebih banyak daripada laki-laki.
Angka keberhasilan terapi hipertensi sampai saat ini sangat rendah, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat, penderita-penderita hipertensi yang mencapai TDS 140/90 mmHg hanya 27%.
Apakah Keluhan Penderita Hipertensi?
Sebagian besar penderita HTN tidak ada keluhan, mungkin hanya sakit kepala bagian belakang, berdebar-debar, dada terasa berat, sukar konsentrasi dan sulit tidur. Sehingga penderita meskipun tahu ada hipertensi banyak yang tidak melakukan control kesehatan. Dan selanjutnya timbul komplikasi yang sangat menyiksa bahkan membahayakan jiwa yaitu:
A. Jantung
• Penyakit jantung Koroner (PJK)---> Serangan jantung !!
• Pembesaran otot jantung.
• Fungsi jantung menurun---> Gagal Jantung!!
B. Pembuluh darah otak:
• Transient Ischemic Attack (TIA)---> Stroke ringan.
• Stroke (kelumpuhan, tidak sadar)
C. Pembuluh darah perifer :
• Intermitten Claudication-------> Rasa sakit tungkai bawah saat jalan.
• Aneurisma------> Pelebaran pembuluh darah.
D. Ginjal
• Fungsi ginjal menurun
E. Mata
• Retinopati : terjadi pendarahan pada retina mata.
F. Mimisan (epistakis)
• Epistakis bisa juga merupakan komplikasi hipertensi yaitu pecahnya kelompok pembuluh darah di sekat rongga hidung.
Tujuan pengobatan
Tidak hanya menurunkan TD < href="http://hidupsehatbugar.blogspot.com/2010/01/stroke-kenali-gejalanya-lebih-dini.html"> stroke dan gagal ginjal. Pada penderita HTN dengan Diabetes dan HTN dengan penyakit ginjal kronik TD, harus diturunkan sampai < style="font-weight: bold;">Tatalaksana pengobatan HTN
Penderita harus mengubah gaya hidup sehari-hari. Ini merupakan tatalaksana yang paling penting ! “Life Style Change” yang dianjurkan adalah mengurangi berat badan bagi yang kelebihan BB atau obesitas, diet rendah garam (termasuk penyedap masakan ! ), banyak serat, sayur dan buah, dan olah raga yang teratur.
Bagaimana dengan obat anti hipertensi ?
Obat anti hipertensi sebaiknya diberikan dokter dan beberapa pedoman untuk penderita HTN yaitu :
1. Periksa TD secara teratur, pemeriksaan lain yang diperlukan adalah tes darah laboratorium, foto roentgen dada dan EKG (Elektro Kardiogram-rekaman aktivitas listrik jantung).
2. Minum obat seperti yang dianjurkan dokter.
3. Patuhi dengan baik segala nasehat dokter.
oleh Dr.B.Rudy Utantio Sp.Jp
Tekanan darah adalah tekanan yang berasal dari jantung yang memompa darah terus menerus mengalir ke seluruh pembuluh darah. Darah dan berbagai bahan makanan diperlukan untuk kehidupan organ-organ tubuh manusia. Tekanan darah ada 2 macam, yaitu tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolic (TDD). Tekanan darah sistolik adalah nilai atas tekanan pada saat jantung memompa. Sedangkan tekanan darah diastolik adalah nilai bawah pada saat jantung “istirahat”.
Hipertensi (HTN) adalah peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah (arteri) yaitu TDS ≥ 140 mmHg dan atau TDD ≥ 90 mmHg.
TDS sering berubah-ubah, dipengaruhi aktivitas fisik – paling tinggi waktu pagi hari, paling rendah saat tidur malam hari, sedangkan TDD relatif sama sepanjang hari.
Hipertensi “The Sillent Killer”
Hipertensi merupakan masalah kualitas hidup dan beban pendanaan terhadap penanganan hipertensi. Penderita perlu diingatkan mengenai pengobatan hipertensi terus menerus, kegagalan terapi hipertensi berarti penurunan kualitas hidup, terutama bila terjadi komplikasi hipertensi yang dapat berupa serangan otak (stroke), serangan jantung (infark miokard), dan gangguan ginjal yang menuju ke gagal ginjal.
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga Indonesia 1995 (SKRT, 1995), prevalensi hipertensi, di Indonesia adalah 4,8-18,8% (based on borderline hipertension) dan kelompok perempuan ternyata lebih banyak daripada laki-laki.
Angka keberhasilan terapi hipertensi sampai saat ini sangat rendah, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat, penderita-penderita hipertensi yang mencapai TDS 140/90 mmHg hanya 27%.
Apakah Keluhan Penderita Hipertensi?
Sebagian besar penderita HTN tidak ada keluhan, mungkin hanya sakit kepala bagian belakang, berdebar-debar, dada terasa berat, sukar konsentrasi dan sulit tidur. Sehingga penderita meskipun tahu ada hipertensi banyak yang tidak melakukan control kesehatan. Dan selanjutnya timbul komplikasi yang sangat menyiksa bahkan membahayakan jiwa yaitu:
A. Jantung
• Penyakit jantung Koroner (PJK)---> Serangan jantung !!
• Pembesaran otot jantung.
• Fungsi jantung menurun---> Gagal Jantung!!
B. Pembuluh darah otak:
• Transient Ischemic Attack (TIA)---> Stroke ringan.
• Stroke (kelumpuhan, tidak sadar)
C. Pembuluh darah perifer :
• Intermitten Claudication-------> Rasa sakit tungkai bawah saat jalan.
• Aneurisma------> Pelebaran pembuluh darah.
D. Ginjal
• Fungsi ginjal menurun
E. Mata
• Retinopati : terjadi pendarahan pada retina mata.
F. Mimisan (epistakis)
• Epistakis bisa juga merupakan komplikasi hipertensi yaitu pecahnya kelompok pembuluh darah di sekat rongga hidung.
Tujuan pengobatan
Tidak hanya menurunkan TD < href="http://hidupsehatbugar.blogspot.com/2010/01/stroke-kenali-gejalanya-lebih-dini.html"> stroke dan gagal ginjal. Pada penderita HTN dengan Diabetes dan HTN dengan penyakit ginjal kronik TD, harus diturunkan sampai < style="font-weight: bold;">Tatalaksana pengobatan HTN
Penderita harus mengubah gaya hidup sehari-hari. Ini merupakan tatalaksana yang paling penting ! “Life Style Change” yang dianjurkan adalah mengurangi berat badan bagi yang kelebihan BB atau obesitas, diet rendah garam (termasuk penyedap masakan ! ), banyak serat, sayur dan buah, dan olah raga yang teratur.
Bagaimana dengan obat anti hipertensi ?
Obat anti hipertensi sebaiknya diberikan dokter dan beberapa pedoman untuk penderita HTN yaitu :
1. Periksa TD secara teratur, pemeriksaan lain yang diperlukan adalah tes darah laboratorium, foto roentgen dada dan EKG (Elektro Kardiogram-rekaman aktivitas listrik jantung).
2. Minum obat seperti yang dianjurkan dokter.
3. Patuhi dengan baik segala nasehat dokter.
oleh Dr.B.Rudy Utantio Sp.Jp
Thursday, February 11, 2010
Pentingnya mendeteksi Kanker secara lebih dini
Salah satu penyakit yang masih menjadi persoalan masyarakat ialah kanker,atau tumor ganas. Kanker adalah penyebab kematian nomer 6 di Indonesia. Tercatat, 100 dari 100.000 orang merupakan penderita kanker baru setiap tahun. Tentu saja, kondisi tersebut memerlukan banyak pembiayaan dan persoalan sosial untuk penatalaksanaannya. Walaupun kanker telah dibicarakan kurang lebih 450 tahun sebelum Masehi, sampai saat ini kanker masih menjadi musuh nomor satu dari deretan penyakit bangsa-bangsa di dunia.
Bagaimana menghadapi kanker?
Penyebab kanker sebenarnya masih belum ada kepastian, ada faktor-faktor misalnya: zat kimia, sinar X, Hormonal, virus, dll. Menghadapi kanker, kita harus bersikap seperti juga menyikapi penyakit-penyakit lain, ialah berpedoman pada : “Penemuan dini dan penanganan cepat dan tepat”
Makin dini kanker ditangani makin besar harapan kesembuhan bahkan bisa 100% sembuh. Namun, makin terlambat penanganannya berkuranglah angka kesembuhannya. Beban seseorang penderita kanker lanjut makin kompleks, misalnya:
• Biaya pengobatan tinggi.
• Waktu pengobatan lama.
• Rasa cemas dan beban mental yang berat.
• Transportasi penderita ke Rumah Sakit kian meningkat.
• Rehabilitasi dan revalidasi yang sukar dan lama.
Dari persoalan yang timbul, usaha yang positif adalah keterpaduan penanggulangan kanker pada masyarakat, yang dipelopori antara lain oleh yayasan kanker Indonesia. Upaya yang telah dilakukan antara lain berusaha memotivasi, mengoptimalkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, meninggikan pengertian masyarakat terhadap kesehatan dengan penyuluhan-penyuluhan, menumbuhkan partisipasi masyarakat pada pembangunan, khususnya bidang kesehatan.
Apakah Kanker itu?
Pada umumnya asas tubuh manusia terdiri dari sel-sel normal yang tumbuh dengan tujuan :
• Membentuk tubuh.
• Menggantikan sel-sel yang mati.
• Memperbaiki jaringan yang rusak.
Apabila sel-sel tumbuh menurut hukum-hukum dan tujuan pertumbuhan di atas tadi, sel-sel tersebut akan tumbuh menjadi organ-organ atau bagian –bagian tubuh manusia yang normal. Tetapi apabila sel-sel tadi tumbuh menyimpang dari hukum-hukum dan tujuan pertumbuhan, maka sel-sel akan tumbuh berdesakan, cepat tumbuh, bertindihan tak teratur dan akhirnya timbul benjolan yang disebut Tumor atau Neoplasma.
1. Tumor Jinak
Suatu benjolan tak normal pada tubuh yang tumbuh lambat, tidak merusak dan tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh, dan pada hakekatnya tidak menyebabkan kematian.
2. Tumor Ganas
Tumbuh cepat, merusak tubuh, menyebar ke bagian lain tubuh berupa anak sebar dan menyebabkan kematian.Tumor ganas ini disebut Kanker. Karena ganasnya, dan daya sebar serta rusaknya maka digambarkan seperti kepiting atau cancer.
Sifat-sifat Kanker
• Kanker itu tidak menular, dan sebaiknya merawat penderita kanker tidak perlu takut.
• Kanker itu pada hakekatnya tidak menurun, namun ada sifat familial, yaitu cenderung ada pada keluarga-keluarga tertentu.
• Kanker dapat menyerang setiap orang, timbul bisa pada setiap umur, namun 90% menyerang pada usia lebih dari 40 tahun.
• Kanker bisa menyerang seluruh bagian tubuh.
Faktor-faktor Penyebab Kanker
1. Zat-zat kimia : Tar rokok, asbeston, bahan cat.
2. Sinar ultra Violet, Sinar X, Radioaktif yang berlebihan .
3. Gangguan hormonal dapat menimbulkan kanker : payudara, rahim, indung telur, prostat dll.
4. Aflatoksin yaitu sejenis racun yang terdapat pada kacang-kacangan yang membusuk.
5. Virus, misalnya pada kanker hati.
Pengobatan Kanker
Pengobatan kanker yang sempurna terdiri dari kombinasi cara-cara sebagai berikaut:
• Operasi / pembedahan.
• Penyinaran / Radio Therapy
• Kemoterapi, yaitu pengobatan dengan obat-obatan anti kanker.
• Obat-obatan hormonal.
• Immuno terapi misalnya vaksinasi.
Tanda-tanda Kanker Dini
Mengingat pengobatan dan hasil pengobatan tergantung pada cepatnya kanker ditemukan sedini mungkin , dan pengobatan secepat mungkin, maka ada tujuh tanda bahaya kanker yang harus di ingat:
“WASPADA”
W : Waktu buang air besar atau kecil, ada perubahan kebiasaan.
A : Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
S : Suara serak dan batuk tak sembuh-sembuh.
P : Payudara atau tempat lain ada benjolan / tumor.
A : Andeng-andeng atau tahi lalat yang berubah sifat, misalnya : Gatal, warna, besar, borok, dll.
D : Darah dan lendir yang abnormal keluar dari tubuh.
A : Adanya koreng atau borok yang gak sembuh-sembuh.
Apabila ada gejala-gejala sebagai tersebut di atas segeralah menghubungi dokter, sebab hanya dokter yang bisa memeriksa itu kanker atau bukan.
Usaha-usaha Pemeriksaan Dini
Pemeriksaan lendir Cervic berupa Papaniculo Test (Pap smear) akan bisa mendeteksi kanker rahim secara dini. Pemeriksaan ini dilakukan pada wanita diatas umur 25 tahun, paling sedikit 3 tahun sekali. Pemeriksaan payudara sendiri (SARARI) seminggu sesudah haid setiap bulan, sebelum atau sesudah mandi. Caranya dengan memandang dan meraba payudara sendiri serta memperhatikan :
• Simetris atau tidak.
• Ada kerutan-kerutan atau tidak.
• Ada benjolan atau tidak
• Keluar darah atau lendir dari putting susu
Agar tidak panik perlu diketahui bahwa 80% tumor payudara adalah jinak.
Selain itu diperlukan pemeriksaan dahak pada penderita batuk-batuk lebih dari 2 minggu. Di samping itu perlu juga di ingatkan akan bahaya merokok untuk penanggulangan penyakit kanker paru-paru.
Dengan penjelasan diatas, dalam penanggulangan penyakit kanker masih diperlukan juga :
• Keterpaduan usaha masyarakat
• Meningkatkan usaha penyuluhan kesehatan khususnya kanker
• Pemeriksaan dini terhadap golongan masyarakat yang mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit kanker.
• Usaha menghindari kontak dan kehidupan yang berhubungan dengan faktor-faktor penyebab kanker.-------oleh Dr. Sukarno Kasmoeri, SpB
Bagaimana menghadapi kanker?
Penyebab kanker sebenarnya masih belum ada kepastian, ada faktor-faktor misalnya: zat kimia, sinar X, Hormonal, virus, dll. Menghadapi kanker, kita harus bersikap seperti juga menyikapi penyakit-penyakit lain, ialah berpedoman pada : “Penemuan dini dan penanganan cepat dan tepat”
Makin dini kanker ditangani makin besar harapan kesembuhan bahkan bisa 100% sembuh. Namun, makin terlambat penanganannya berkuranglah angka kesembuhannya. Beban seseorang penderita kanker lanjut makin kompleks, misalnya:
• Biaya pengobatan tinggi.
• Waktu pengobatan lama.
• Rasa cemas dan beban mental yang berat.
• Transportasi penderita ke Rumah Sakit kian meningkat.
• Rehabilitasi dan revalidasi yang sukar dan lama.
Dari persoalan yang timbul, usaha yang positif adalah keterpaduan penanggulangan kanker pada masyarakat, yang dipelopori antara lain oleh yayasan kanker Indonesia. Upaya yang telah dilakukan antara lain berusaha memotivasi, mengoptimalkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, meninggikan pengertian masyarakat terhadap kesehatan dengan penyuluhan-penyuluhan, menumbuhkan partisipasi masyarakat pada pembangunan, khususnya bidang kesehatan.
Apakah Kanker itu?
Pada umumnya asas tubuh manusia terdiri dari sel-sel normal yang tumbuh dengan tujuan :
• Membentuk tubuh.
• Menggantikan sel-sel yang mati.
• Memperbaiki jaringan yang rusak.
Apabila sel-sel tumbuh menurut hukum-hukum dan tujuan pertumbuhan di atas tadi, sel-sel tersebut akan tumbuh menjadi organ-organ atau bagian –bagian tubuh manusia yang normal. Tetapi apabila sel-sel tadi tumbuh menyimpang dari hukum-hukum dan tujuan pertumbuhan, maka sel-sel akan tumbuh berdesakan, cepat tumbuh, bertindihan tak teratur dan akhirnya timbul benjolan yang disebut Tumor atau Neoplasma.
1. Tumor Jinak
Suatu benjolan tak normal pada tubuh yang tumbuh lambat, tidak merusak dan tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh, dan pada hakekatnya tidak menyebabkan kematian.
2. Tumor Ganas
Tumbuh cepat, merusak tubuh, menyebar ke bagian lain tubuh berupa anak sebar dan menyebabkan kematian.Tumor ganas ini disebut Kanker. Karena ganasnya, dan daya sebar serta rusaknya maka digambarkan seperti kepiting atau cancer.
Sifat-sifat Kanker
• Kanker itu tidak menular, dan sebaiknya merawat penderita kanker tidak perlu takut.
• Kanker itu pada hakekatnya tidak menurun, namun ada sifat familial, yaitu cenderung ada pada keluarga-keluarga tertentu.
• Kanker dapat menyerang setiap orang, timbul bisa pada setiap umur, namun 90% menyerang pada usia lebih dari 40 tahun.
• Kanker bisa menyerang seluruh bagian tubuh.
Faktor-faktor Penyebab Kanker
1. Zat-zat kimia : Tar rokok, asbeston, bahan cat.
2. Sinar ultra Violet, Sinar X, Radioaktif yang berlebihan .
3. Gangguan hormonal dapat menimbulkan kanker : payudara, rahim, indung telur, prostat dll.
4. Aflatoksin yaitu sejenis racun yang terdapat pada kacang-kacangan yang membusuk.
5. Virus, misalnya pada kanker hati.
Pengobatan Kanker
Pengobatan kanker yang sempurna terdiri dari kombinasi cara-cara sebagai berikaut:
• Operasi / pembedahan.
• Penyinaran / Radio Therapy
• Kemoterapi, yaitu pengobatan dengan obat-obatan anti kanker.
• Obat-obatan hormonal.
• Immuno terapi misalnya vaksinasi.
Tanda-tanda Kanker Dini
Mengingat pengobatan dan hasil pengobatan tergantung pada cepatnya kanker ditemukan sedini mungkin , dan pengobatan secepat mungkin, maka ada tujuh tanda bahaya kanker yang harus di ingat:
“WASPADA”
W : Waktu buang air besar atau kecil, ada perubahan kebiasaan.
A : Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
S : Suara serak dan batuk tak sembuh-sembuh.
P : Payudara atau tempat lain ada benjolan / tumor.
A : Andeng-andeng atau tahi lalat yang berubah sifat, misalnya : Gatal, warna, besar, borok, dll.
D : Darah dan lendir yang abnormal keluar dari tubuh.
A : Adanya koreng atau borok yang gak sembuh-sembuh.
Apabila ada gejala-gejala sebagai tersebut di atas segeralah menghubungi dokter, sebab hanya dokter yang bisa memeriksa itu kanker atau bukan.
Usaha-usaha Pemeriksaan Dini
Pemeriksaan lendir Cervic berupa Papaniculo Test (Pap smear) akan bisa mendeteksi kanker rahim secara dini. Pemeriksaan ini dilakukan pada wanita diatas umur 25 tahun, paling sedikit 3 tahun sekali. Pemeriksaan payudara sendiri (SARARI) seminggu sesudah haid setiap bulan, sebelum atau sesudah mandi. Caranya dengan memandang dan meraba payudara sendiri serta memperhatikan :
• Simetris atau tidak.
• Ada kerutan-kerutan atau tidak.
• Ada benjolan atau tidak
• Keluar darah atau lendir dari putting susu
Agar tidak panik perlu diketahui bahwa 80% tumor payudara adalah jinak.
Selain itu diperlukan pemeriksaan dahak pada penderita batuk-batuk lebih dari 2 minggu. Di samping itu perlu juga di ingatkan akan bahaya merokok untuk penanggulangan penyakit kanker paru-paru.
Dengan penjelasan diatas, dalam penanggulangan penyakit kanker masih diperlukan juga :
• Keterpaduan usaha masyarakat
• Meningkatkan usaha penyuluhan kesehatan khususnya kanker
• Pemeriksaan dini terhadap golongan masyarakat yang mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit kanker.
• Usaha menghindari kontak dan kehidupan yang berhubungan dengan faktor-faktor penyebab kanker.-------oleh Dr. Sukarno Kasmoeri, SpB
Subscribe to:
Posts (Atom)